ISRAEL melancarkan serangan ke Iran pada Jumat dini hari. Pertanyaannya, Israel nyari gara-gara atau ada tujuan lain?
Timur Tengah kian memanas dan sangat membahayakan. Israel dan Iran akhirnya saling membalas serangan.
Dua negara di Timur Tengah ini memiliki potensi militer yang tidak main-main. Khususnya, nuklir. Jika hal itu menjadi pilihan, maka dampaknya bukan hanya untuk dua negara itu. Tapi juga seluruh kawasan Timur Tengah.
Pertanyaan yang sederhana, kenapa Israel cari gara-gara menyerang Iran? Apakah ini hanya tentang ketakutan nuklir Iran yang selama ini digembar-gemborkan duo negara Yahudi: Israel dan Amerika? Atau, ada sebab lain.
Perluasan Wilayah Israel
Skenario menjadikan sebagian besar wilayah Timur Tengah sebagai Israel Raya sebenarnya bukan rencana baru. Jika diperhatikan, rencana itu sudah berjalan, tahap demi tahap.
Hal itu terlihat dari upaya ‘mematikan’ negara-negara kuat di kawasan Timur Tengah. Seperti diketahui, setelah ‘matinya’ Libia, Irak, Yaman, Mesir, dan Suriah; praktis tidak ada lagi kekuatan di kawasan itu yang mampu face to face dengan Israel.
Saat ini, kekuatan yang tersisa hanya satu negara. Yaitu, Iran. Bahkan, perlawanan faksi militer terhadap Israel di Yaman, Lebanon, dan Suriah selama ini; adalah kepanjangan tangan dari Iran.
Dengan kata lain, jika Iran berhasil di-‘matikan’, maka tidak ada lagi penghalang Israel untuk menjadi penguasa di Timur Tengah.
Nasib Persekutuan Iran, Rusia, dan Cina
Memang, ada tanda tanya besar dalam hal serangan Israel ke Iran pada Jumat lalu. Yaitu, apa Israel dan Amerika tidak menghitung keberadaan Rusia dan Cina yang menjadi sekutu Iran?
Mungkin saja Iran bisa mereka lumpuhkan. Tapi bagaimana dengan Rusia dan Cina yang mungkin akan ikut membantu Iran melakukan serangan balik.
Sepertinya, pertanyaan ini sudah terjawab oleh pihak Iran ketika rezim Suriah berhasil digulingkan. Tak satu pun dari sekutunya: Rusia maupun Cina, yang marah atau melakukan balasan.
Bahkan, Rusia begitu ‘sukarelanya’ menarik seluruh pasukannya di Suriah untuk kembali ke kampung halaman. Rasanya, tidak mungkin ini terjadi jika tidak ada ‘keju’ yang sudah dijanjikan.
Benar saja, rezim paman gober di bawah Trump sepertinya sudah menjanjikan Rusia akan dapat Ukraina dengan mudah. Saat ini, begitu banyak wilayah Ukraina yang jatuh ke Rusia. Ukraina bahkan dengan begitu terang-benderang ditinggalkan oleh Amerika dan Nato.
Tak lama lagi, mengutip mantan pejabat tinggi Ukraina, Zelensky akan melarikan diri ke luar negeri dan membiarkan Ukraina tercaplok oleh Rusia.
Bagaimana dengan yang akan diperoleh Cina? Trump paham sekali kalau Cina begitu bernafsu dengan Taiwan. Tanpa peran AS, Taiwan sudah sejak lama ‘diambil alih’ oleh Cina. Interest inilah yang boleh jadi sedang dimainkan AS untuk menjinakkan Cina.
Nasib Iran Berikutnya
Semoga Allah melindungi semua hamba-Nya yang senantiasa berjihad dan melawan kezaliman. Termasuk para mujahid yang saat ini berani melawan Israel dan AS.
Namun begitu, kalkulasi alamiah tidak ada salahnya dikira-kira. Hal ini sebagai wawasan yang mungkin saja terjadi.
Iran memang memiliki militansi jihad yang luar biasa. Negara ini juga menyimpan segudang para ahli persenjataan militer. Termasuk, alutsista canggih seperti drone, rudal balistik, dan juga nuklir. Dari segi keuangan pun Iran cukup memadai.
Namun, jika sendirian, Iran tetap tidak akan bisa berbuat banyak. Jangan pandang lawannya hanya Israel. Tapi pandang juga AS dan sekutunya yang sudah menyiapkan segalanya untuk kejayaan negeri ‘monyet’ ini.
Dari strategi serangan, Israel sepertinya begitu fokus terhadap pejabat tinggi Iran. Mulai dari presiden yang berhasil mereka bunuh, komandan Garda Nasional, dan ahli nuklir.
Boleh jadi, Israel sudah menyiapkan pemerintah bayangan Iran yang berasal dari Iran sendiri jika mereka berhasil melenyapkan pejabat tinggi tersebut. Dengan begitu, perang darat bisa berhasil dihindari untuk mengurangi kerugian dan risiko.
Semoga hal ini tidak terjadi. Karena jika itu memang akan menjadi kenyataan, Israel akan mulus melancarkan rencana besarnya: membangun Israel Raya yang begitu luas, tidak sekadar di Palestina. [Mh]