• Tentang Kami
  • Iklan
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
Minggu, 19 Oktober, 2025
No Result
View All Result
FOKUS+
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah
Chanelmuslim.com
No Result
View All Result
Home Nasihat

Menangkap Bahasa Cinta

Cinta itu indah. Tapi, tidak semua tentang cinta itu indah. Di situ ada duka, luka, bahkan siksa dan air mata.

Mei 19, 2021
in Nasihat, Unggulan
Menangkap Bahasa Cinta

Menangkap Bahasa Cinta (Ilustrasi, foto: Pinterest)

92
SHARES
704
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterWhatsappTelegram
ADVERTISEMENT

ChanelMuslim.com- Cinta itu indah. Tapi, tidak semua tentang cinta itu indah. Di situ ada duka, luka, bahkan siksa dan air mata. Dan itulah bahasa cinta yang sebenarnya.

Remaja yang baru mengenal cinta kadang salah memahami bahasa cinta. Cinta bagi mereka selalu memiliki bahasa penuh sastra. Indah dan begitu mempesona. Siapa pun yang mengucapkannya serasa akan hidup selamanya.

Namun bagi yang sudah banyak mengecap pahit getir hidup akan memahami bahasa cinta dengan cakupan yang berbeda. Bahwa bahasa indah cinta yang diangan-angankan banyak orang, hanya ada di kisah drama dan film telenovela.

Cinta tidak bergulir secara linier. Cinta tidak seperti aliran sungai yang mengalir konstan dari mata air menuju muara. Tidak juga seperti arus lalu lintas di kota-kota metropolitan yang maju. Yang begitu tertata, rapi, dan teratur.

Cinta sebenarnya hidup itu sendiri. Ia inheren dengan dinamikanya. Menyatu dalam pasang surut kenikmatan dan kesedihan. Kadang menggelora seperti suasana pagi menuju terik siang. Tapi juga sunyi dan dingin seperti tengah malam nan gulita.

Tak seorang pun bisa memastikan kapan cinta akan bersemi dan kapan mulai berguguran. Kadang cinta memancarkan keindahan bahasanya justru di tengah suasana perang. Dan memperlihatkan kebuntuannya justru di saat gemerlap.

Namun, ada satu clue cinta yang tidak pernah meleset. Apa pun bahasanya, seperti apa pun nuansanya, cinta akan selalu menafsirkan kedekatan dengan yang dicintai. Semakin dekat, semakin cinta. Dan semakin cinta, akan kian lebih dekat lagi.

Tentu dekat tidak selalu diartikan secara fisik. Karena cinta hidup di dunia hati. Dekat tidak melulu soal jarak. Karena cinta tidak mengenal batas lokasi.

Clue lain dari cinta yang juga pasti adalah pengorbanan. Di saat seperti inilah manusia seperti keluar dari kodratnya sebagai makhluk lemah. Cinta menyuntikkan energi super yang membuat manusia jadi sangat kuat. Apa pun halangan dan hambatannya.

Ketika cinta bersemi, bahasanya menjadi begitu abstrak. Kadang bisa diucapkan dengan lisan. Kadang hanya dengan tulisan. Kadang juga termanifestasi dalam suasana dan perbuatan.

Orang yang kurang mendalami bahasa cinta akan kecewa ketika sadar telah salah membuat tafsir. Ia salah menangkap bahasa itu dengan arti yang justru kebalikannya. Ia menangkapnya seperti marah, padahal itulah rayuan yang sebenarnya. Ia menangkap seperti siksa, padahal itu cumbu yang dirindukannya.

Lapangkan hati dan pikiran. Cuci segala khilaf dan ego yang menjerumuskan. Jernihkan pandangan batin. Karena hanya dengan begitulah bahasa indah cinta tertangkap jelas.

Bahasa cinta itu universal. Cinta yang berasal dari siapa pun, dan untuk siapa pun. Nyaris tak berubah.

Perhatikanlah, seperti itu juga bahasa cinta dari Yang Maha Pecinta untuk kita yang dicinta. Ia tidak menilai kita dari apa yang selain hati kita. Hati di mana rupa-rupa niat bersemayam. Tidak tertutup sekat polesan citra dunia.

Perhatikanlah, bahasanya begitu lugas meski kita menangkapnya begitu berliku. “Aku mencintaimu, duhai hambaKu. Aku mencintaimu!”

Kekerdilan akal kita kadang menangkap itu justru sebaliknya. Bagaimana bisa dibilang cinta kalau yang dirasa selalu duka. Bagaimana mungkin dibilang sayang kalau yang dialami terasa malang.

Kekerdilan kita juga yang mengharuskan bahasa cintaNya berwujud keindahan nyata. Keindahan yang terkotori oleh nafsu dan syahwat duniawi kita. Kita ingin cinta itu berwujud dan memuaskan segala haus kita dengan dunia.

Seolah kita ingin mengucapkan kepadaNya, “Jangan katakan cinta kalau aku tak diberi kaya. Jangan katakan cinta kalau hidupku selalu derita. Jangan katakan cinta kalau pengalamanku selalu air mata.”

Padahal tafsir bahasa cinta mulia itu justru sebaliknya. Seperti yang disabdakan makhluk paling mulia yang juga paling Ia cinta: manakala Aku mencintai hambaKu, Aku akan berikan ia cobaan.

Ungkapan cinta itu seperti ingin merengkuh kuat hamba yang dicintaiNya untuk selalu dekat. Karena umumnya kita akan ingin dekat dengaNya manakala kesusahan bertubi-tubi datang. Dan kemudian menjauh kala kesusahan mulai hilang.

Ia juga seperti ingin menguji cinta kita. Benarkah bahasa cinta yang telah kita ungkapkan. Benarkah janji-janji kita untuk selalu dekat, berkorban, dan berserah diri hanya untukNya.

Bahasa cinta yang kita idam-idamkan memang tidak begitu tampak di alam ini. Ia seperti ingin memberikan surprise. Bahwa bukti cintaNya melampaui keindahan alam raya ini. Jauh dari apa yang kita bayangkan. Jauh dari apa yang kita definisikan tentang keindahan itu sendiri.

Bahasa cinta itu memang abstrak. Sulit ditangkap dengan obsesi dan nafsu kita. Tapi akan jelas terlihat dalam hati ikhlas kita. (Mh)

 

 

 

 

Tags: menangkap bahasa cintaMuhasabahNasihat
Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM
Previous Post

Dari Bali hingga Wonosobo, Ini Cerita Road Trip Seru Keluarga Rina Gunawan

Next Post

Lembaga Penanggulangan Bencana (LPB) MUI Sumbang 100 Juta untuk Korban Longsor Sumedang

Next Post
Lembaga Penanggulangan Bencana (LPB) MUI Sumbang 100 Juta untuk  Korban Longsor Sumedang

Lembaga Penanggulangan Bencana (LPB) MUI Sumbang 100 Juta untuk Korban Longsor Sumedang

Pemerintahan Biden akan Memulihkan Bantuan untuk Palestina

Pemerintahan Biden akan Memulihkan Bantuan untuk Palestina

Cara Mudah dan Enak Membuat Fu Yong Hai

Cara Mudah dan Enak Membuat Fu Yong Hai

  • Tafsir Al Munir

    Terjemahan Hadits Arbain Pertama Lengkap dengan Huruf Latin

    5030 shares
    Share 2012 Tweet 1258
  • 124 Nama Sahabiyat untuk Bayi Perempuan

    7521 shares
    Share 3008 Tweet 1880
  • 12 Adab dalam Majelis Al-Qur’an

    4541 shares
    Share 1816 Tweet 1135
  • Doa Ibu yang Mengubah Nasib Anak

    3119 shares
    Share 1248 Tweet 780
  • Kisah Hasan bin Tsabit Dibayar Mahal untuk Menjelekkan Rasulullah, Tapi ini yang Terjadi

    515 shares
    Share 206 Tweet 129
  • Penjelasan Allah adalah Cahaya

    67 shares
    Share 27 Tweet 17
  • Penampilan Putri Ariani Bawakan Cover Lagu Golden di Ajang Formula 1 Singapore Grand Prix 2025

    70 shares
    Share 28 Tweet 18
  • Doa Rabithah dan Keutamaan Membacanya

    2019 shares
    Share 808 Tweet 505
  • Ratusan Warga Pulau Pari dan Aktivis Lembaga Swadaya Desak Pemerintah Cabut Izin PKKPRL

    67 shares
    Share 27 Tweet 17
  • Buka Aura, Bagaimana Hukumnya menurut Syariah?

    5389 shares
    Share 2156 Tweet 1347
Chanelmuslim.com

© 1997 - 2025 ChanelMuslim - Media Online Pendidikan dan Keluarga

Navigate Site

  • IKLAN
  • TENTANG KAMI
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • REDAKSI
  • LOWONGAN KERJA

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah

© 1997 - 2025 ChanelMuslim - Media Online Pendidikan dan Keluarga