CINTA bisa datang dan pergi. Dan ketika kembali, segala murka hilang seketika.
Seorang musafir terkejut bukan kepalang ketika mendapati unta dan perbekalannya lenyap begitu saja. Padahal, di hadapannya hanya ada padang pasir yang gersang. Tak ada air, tak ada makanan apa pun.
Ia mencari kesana kemari. Bagaimana mungkin unta dengan beban perbekalannya bisa lenyap tanpa jejak.
Terus ia mencari tanpa mengindahkan lelahnya. Tanpa mengindahkan terik yang membakar seluruh persediaan air di tubuhnya.
Dan, ia pun akhirnya tak sadarkan diri. Lelah dan hausnya yang amat sangat membenamkannya dalam tidur lelap.
Ketika terbangun, tiba-tiba di hadapannya unta bersama perbekalannya nyata ada di depannya. Ia begitu tak percaya. Ia peluk untanya begitu erat.
Sebegitu bahagianya, ia tak sadar mengucapkan, “Duhai Allah, Engkaulah hambaku. Dan, aku Tuhanmu.”
**
Allah subhanahu wata’ala Maha Pengasih dan Penyayang. Kasih dan Sayang-Nya tak pernah terbilang. Begitu besar dan luas, menembus besar dan luasnya alam raya.
Dan Allah sangat senang ketika hamba-Nya yang telah jauh datang mendekat kembali. Sebegitu senang dan bahagianya, bahkan melampaui senang dan bahagianya sang musafir yang mendapat kejutan luar biasa dengan kembalinya sang unta dan perbekalannya.
Dalam sebuah hadits Qudsi Allah berfirman, “Wahai hamba-hamba-Ku, sungguh kalian berbuat dosa siang dan malam, dan Aku ampuni semua dosa kalian. Maka mintalah ampunan kepada-Ku, niscaya Aku akan terima ampunan kalian.”
“Dan hendaklah kalian memohon ampunan kepada Tuhanmu dan bertaubat kepada-Nya, niscaya Dia akan memberi kenikmatan yang baik kepada kalian sampai waktu yang telah ditentukan….” (QS. Hud: 3)
Tidak ada kata terlambat untuk bertaubat. Pintu ampunan Allah selalu terbuka setiap saat, sebesar apa pun dosa yang kita lakukan. [Mh]