PLAYING Victim juga pernah terjadi pada masa Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam. Uttiek Herlambang menuliskan dalam akun Instagram-nya, Selasa (10/5/2022) sebagai berikut.
Ramai di sosial media wawancara seorang pesohor dengan pelaku LG**. Sekalipun konten itu menuai protes, namun si narasumber malah merasa mendapat panggung.
Ia semakin gencar “memprovokasi” dengan mengunggah bermacam postingan yang menempatkan dirinya seolah “korban” dari orang-orang yang tidak bisa “open mind”.
Parahnya, ia mencoba menggiring audience-nya untuk mempercayai “penafsirannya” akan kisah kaum Luth, yang seakan diazab bukan karena perbuatan keji yang mereka lakukan.
Dalam psikologi dikenal istilah playing victim atau victim mentality. Pelaku menempatkan diri seolah menjadi korban.
Playing victim adalah bentuk kesengajaan untuk memanipuasi orang lain. Tujuannya membuat orang lain merasa bersalah, menarik simpati, atau hal lain sesuai keinginannya.
Di era sosial media seperti sekarang, semua menjadi mudah, karena everybody has their own media alias semua orang punya “panggung” dan “penontonnya” sendiri.
Ia bebas mempertontonkan apa saja, selama audience-nya suka.
Kondisi ini tentu memprihatinkan. Yang salah bisa menjadi benar, begitupun sebaliknya. Pada mereka yang tidak paham, dengan mudah akan digiring untuk menyetujui pemikiran pelaku.
Kalaupun tidak menyetujuinya, minimal tidak mempermasalahkan atau menganggap wajar penyimpangan itu. Yang seperti ini pun sama berbahayanya.
Baca Juga: Playing Victim, Tanda-tanda sampai Cara Menghadapinya
Playing Victim pada Masa Rasulullah
View this post on Instagram
Playing victim tak hanya terjadi hari ini, pada masa Rasulullah pun pernah terjadi melalui peristiwa Banu Ubairiq dan Labid bin Sahal. Sebagaimana tersebut dalam Sunan Tirmidzi.
Banu Ubairiq yang melakukan pencurian namun berlaku seolah menjadi korban sehingga membuat banyak orang terkecoh dan bersimpati padanya.
Sebagaimana tersebut QS An-Nisa’: 106-107.
“Dan janganlah kamu berdebat (untuk membela) orang-orang yang mengkhianati dirinya. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang selalu berkhianat lagi bergelimang dosa; mereka bersembunyi dari manusia, tetapi mereka tidak bersembunyi dari Allah…. ”
Jangan berikan panggung pada mereka yang berlaku seolah korban. Lindungi orang-orang yang kita sayangi dari bahaya LG**.[ind]