• Tentang Kami
  • Iklan
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
Sabtu, 1 November, 2025
No Result
View All Result
FOKUS+
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah
Chanelmuslim.com
No Result
View All Result
Home Nasihat

Selalu Ada Wanita Mulia di Balik Tokoh Besar

April 25, 2025
in Nasihat
Oh Ibu Malang

Ilustrasi, foto: blogspot.com

79
SHARES
604
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterWhatsappTelegram
ADVERTISEMENT

SELALU ada wanita mulia di balik tokoh besar. Boleh jadi, ia bukan ibu, istri, saudara, dan anak. Tapi, ‘hanya’ pelayan. 

Ada sosok wanita mulia di balik kehidupan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Wanita ini sudah melayani Nabi sebelum beliau lahir, masa anak, remaja, menikah, menjadi Nabi, di saat jihad, bahkan hingga wafatnya.

Wanita mulia ini bernama Barakah binti Tsa’labah atau biasa dipanggil Ummu Aiman radhiyallahu ‘anhuma. Bisa dibilang, beliaulah manusia yang paling kenal dengan sosok Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.

Awalnya, Ummu Aiman adalah seorang pelayan atau budak yang memang disiapkan untuk melayani ibu Nabi, Aminah binti Wahab, yang sedang hamil. Begitu pun ketika Nabi lahir, Ummu Aiman terus mendampingi dan melayani Rasulullah.

Jadi, Ummu Aiman selalu bersama kehidupan Nabi sejak bayi, anak-anak, remaja, pemuda, menikah, menjadi Rasul, hijrah, jihad, hingga wafatnya. Rasulullah meninggal lebih dahulu dari Ummu Aiman. Ummu Aiman wafat di masa Kekhalifahan Usman bin Affan.

Sebenarnya, Rasulullah sudah memerdekakan Ummu Aiman ketika beliau menikah dengan Khadijah. Tapi cintanya dengan Nabi seperti magnit yang menjadikan dirinya tak mau jauh dengan Rasulullah.

Ketika sudah merdeka, Ummu Aiman juga menikah dengan pemuda bernama Ubaid bin Zaid. Dari pernikahan ini, lahirlah Aiman radhiyallahu ‘anhu dan anak ini ikut berjuang bersama Nabi. Tapi tak lama Aiman lahir, suaminya meninggal dunia.

Ketika Islam datang, Ummu Aiman juga tergolong orang pertama yang masuk Islam. Begitu pun ketika perintah hijrah datang, Ummu Aiman pula yang pertama berangkat hijrah ke Madinah, meskipun dengan berjalan kaki.

Ummu Aiman juga ikut menemani Nabi berjihad di Perang Uhud dan Khaibar. Posisinya di barisan belakang untuk mengurus tentara yang terluka, urusan dapur, dan lainnya. Tapi jika terpaksa, Ummu Aiman juga siap di barisan depan sebagai pemanah wanita.

Hubungannya dengan Nabi sudah seperti ibu dan anak. Sangat dekat. “Ia adalah keluargaku yang masih tersisa. Ia sudah seperti ibuku sendiri sepeninggal ibuku,” ungkap Rasulullah suatu kali.

Tidak heran jika Nabi suka bercanda dengan Ummu Aiman. “Ya Rasulullah, aku ingin ikut denganmu,” ucap Ummu Aiman ketika suatu kali Nabi hendak berangkat ke suatu tempat.

“Boleh saja. Tapi, Ummu Aiman akan naik anak unta,” ucap Nabi.

Ummu Aiman tersinggung ketika Nabi menyebut anak unta. “Mana kuat anak unta membawaku. Aku ingin naik unta dewasa,” sergah Ummu Aiman.

Padahal maksud Nabi, semua unta adalah pasti juga anak unta. Meskipun unta itu sudah dewasa. Inilah bentuk candaan Nabi yang tetap bernilai benar, tidak berbohong.

Di lain kesempatan, Aisyah radhiyallahu ‘anha pernah terkejut ketika tiba-tiba Ummu Aiman seperti latah ingin ikut minum ketika Nabi sedang minum. “Aku juga ingin minum,” ucapnya ketika melihat Nabi minum.

Aisyah menegur Ummu Aiman. “Itu tidak sopan terhadap Nabi,” ucap Aisyah.

Tapi Nabi langsung memberikan minum untuk Ummu Aiman.

Suatu kali ketika Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam sudah wafat, Ummu Aiman dikunjungi Abu Bakar dan Umar radhiyallahu ‘anhuma. Keduanya ingin menghidupkan sunnah Nabi yaitu selalu mengunjungi Ummu Aiman.

Tapi, keduanya mendapati Ummu Aiman sedang menangis di rumahnya. Abu Bakar dan Umar menasihati Ummu Aiman bahwa hal itu tak patut karena Nabi sudah hidup bahagia di alam barzakh.

Ummu Aiman mengatakan, “Aku menangis bukan karena itu. Aku menangis karena dengan wafatnya Nabi, wahyu dari Allah sudah putus.”

Mendengar jawaban itu, Abu Bakar dan Umar pun ikutan menangis.

**

Jangan pernah menyepelekan peran seseorang hanya karena latar belakang atau tugasnya yang sederhana. Boleh jadi, di sisi Allah, perannya jauh lebih besar dari yang lain. [Mh]

 

 

 

 

Tags: Selalu Ada Wanita di Balik Tokoh Besar
Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM
Previous Post

Mengenal Para Perempuan Berdaya Pilihan ParagonCorp di Terang dari Hati

Next Post

Perang Dunia Ketiga terjadi di Tahun Ini?

Next Post
Oreshnik, Si Kacang Penghancur Dunia

Perang Dunia Ketiga terjadi di Tahun Ini?

Menghormati Adat Pernikahan yang Sesuai dengan Syariat

Menghormati Adat Pernikahan yang Sesuai dengan Syariat

Gaya Jalan Sang Khalifah

Gaya Jalan Sang Khalifah

  • Perang Pemikiran, Louis IX, dan Alasan Kenapa Umat Hari Ini Diam Atas Palestina

    Doa untuk Palestina Lengkap beserta Artinya

    1532 shares
    Share 613 Tweet 383
  • 124 Nama Sahabiyat untuk Bayi Perempuan

    7570 shares
    Share 3028 Tweet 1893
  • Doa Ibu yang Mengubah Nasib Anak

    3160 shares
    Share 1264 Tweet 790
  • 4 Macam Mad Lazim, Berikut Ini Pengertian dan Contohnya

    5135 shares
    Share 2054 Tweet 1284
  • Polusi Mikroplastik di Udara Mencapai Tingkat Mengkhawatirkan

    67 shares
    Share 27 Tweet 17
  • Mandi Junub Menggunakan Shower

    4861 shares
    Share 1944 Tweet 1215
  • Ayat Al-Qur’an tentang Traveling

    404 shares
    Share 162 Tweet 101
  • 3 Hal Yang Tidak Bisa Kembali Dalam Kehidupan Kita

    224 shares
    Share 90 Tweet 56
  • Untuk Pemula, Belajar Islam Mulai dari Mana?

    3002 shares
    Share 1201 Tweet 751
  • Ujian Orang Tua dari Anaknya

    67 shares
    Share 27 Tweet 17
Chanelmuslim.com

© 1997 - 2025 ChanelMuslim - Media Online Pendidikan dan Keluarga

Navigate Site

  • IKLAN
  • TENTANG KAMI
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • REDAKSI
  • LOWONGAN KERJA

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah

© 1997 - 2025 ChanelMuslim - Media Online Pendidikan dan Keluarga