• Tentang Kami
  • Iklan
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
Kamis, 27 November, 2025
No Result
View All Result
FOKUS+
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah
Chanelmuslim.com
No Result
View All Result
Home Kisah

Kisah Utusan Nabi Isa Berdakwah di Negeri Antakiah (3)

Juni 25, 2021
in Kisah
Kisah Utusan Nabi Isa Berdakwah di Negeri Antakiah (3)

Kisah Utusan Nabi Isa Berdakwah di Negeri Antakiah (3) (Foto: Pexels/stein egil liland)

107
SHARES
825
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterWhatsappTelegram
ADVERTISEMENT

ChanelMuslim.com – Dalam riwayat lain, ternyata kisah utusan Nabi Isa saat berdakwah di negeri Antakiah tidak selalu berhasil. Mereka justru diancam akan dilempari batu dan disiksa oleh penduduk negeri Antakiah.

Namun, terdapat satu orang yang membela kedua utusan dengan berusaha ikut meyakini penduduk negeri terkait Tuhan yang harus mereka sembah.

Baca Juga: Kisah Dua Utusan Nabi Isa Berdakwah di Negeri Antakiah

Kisah Hubeib Najjar Membantu Utusan Nabi Isa

Setelah mendengar penjelasan utusan Nabi Isa, raja tetap tidak mau beriman. Raja mengatakan kepada kedua utusan itu bahwa mereka datang dengan penuh kebohongan.

“Tuhan tidak pernah mengutus siapa pun. Kalian semua bohong!”

Setelah mengetahui reaksi raja dan rakyatnya, kedua utusan itu berkomentar, “Tuhan kamilah yang mengetahui bahwa kami benar-benar utusan untuk menyampaikan risalah.

Allah mengutus kami untuk mengajak kalian mempercayai kami dan beriman kepada Allah sesuai dengan misi yang kami bawa.”

Penduduk Antakiah tidak mempedulikan penjelasan kedua utusan itu. Mereka justru mengancam akan membunuh utusan itu beramai-ramai dengan lemparan batu dan kemudian akan menyiksanya dengan siksaan yang amat mengerikan.

Setelah mendengar ancaman itu, kedua utusan itu mengatakan bahwa keburukan yang dialami oleh penduduk bukan lantaran ajaran yang diberikannya, tetapi karena sifat ingkar mereka.

“Apakah kalau kami menyampaikan seruan Allah kalian menganggapnya sebagai pembawa bencana? Kalian mengancam kami dengan siksaan?”

Mendengar kabar penduduk negeri mengancam utusan Nabi Isa, Hubeib Najjar yang merupakan seorang dermawan dan tekun mengumpulkan penghasilannya setiap sore, sebagian untuk keluarga dan sebagian yang lain diberikannya kepada fakir miskin segera bergegas menuju kota ke tempat orang ramai berkumpul.

Hubeib mengatakan kepada mereka,
“Hai Saudara! ikutilah apa yang diucapkan utusan itu. Mereka tidak meminta upah. Mereka itu membawa petunjuk dari Tuhan.”

Setelah mengetahui bahwa Hubeib memihak kepada kedua utusan itu, penduduk menjadi marah dan membencinya.
“Kamu murtad dari agama kita! Kamu ikuti utusan yang sesat itu!”

Hubeib menjawab, “Apa alasannya aku tidak menyembah Tuhanku yang tidak menciptakan aku. Kelak kalian akan dibangkitkan kembali dan akan menerima ganjaran amal perbuatan yang kalian lakukan selama hidup!”

Baca Juga: Kisah Dua Utusan Nabi Isa Berdakwah di Negeri Antakiah (2)

Hubeib Najjar Disiksa oleh Penduduk Negeri

Mendengar perkataan tersebut, penduduk negeri pun menangkap Hubeib dan mengajukannya kepada raja.

Raja menginterogasinya apakah ia menerima apa yang diserukan oleh kedua utusan tersebut

Hubeib menjawab, “Mengapa aku tidak menyembah kepada Tuhan yang menciptakan aku? Kepada-Nya kelak kalian kembali. Apakah aku hendak menyembah Tuhan selain Allah?

Kalau Tuhan Yang Maha Rahman menghendaki sesuatu, tuhan-tuhan lain tidak akan mampu menolaknya, tidak akan mampu menyelamatkan aku.”

Setelah mendengar jawaban Hubeib yang demikian itu, penduduk mencoba mengingatkan Hubeib bahwa para utusan itu telah membuat Hubeib jauh dari agama nenek moyang yang selama ini mereka patuhi.

Hubeib harus kembali kepada ajaran nenek moyang sendiri dan apabila tidak mau, maka mereka akan menganiaya Hubeib juga secara beramai-ramai.

Namun, Hubeib tetap teguh pada pendiriannya.

“Kalau aku kembali kepada agamamu setelah aku masuk Islam pasti aku dalam kerugian yang nyata. Agamamu adalah agama yang batil!”

Penduduk yang sudah geram segera merantai Hubeib dan kemudian menyalibnya serta meletakkannya di gerbang kota.

Setiap penduduk yang lewat melemparinya dengan batu, tetapi Hubeib tetap tabah. Ia sempat mendoakan penduduk yang memperlakukannya demikian.

“Mudah-mudahan Allah memberikan petunjuk kepada kalian semua.”

Akhirnya, mereka beramai-ramai mencacah tubuh Hubeib dan memisahkannya menjadi beberapa bagian.

Sebagian tuhuh Hubeib ada yang diletakkan di pasar dan ada yang dikuburkan.

Setelah Hubeib terbunuh, Allah menghukum penduduk itu dengan siksaan yang datangnya tiba-tiba.

Allah memerintahkan malaikat Jibril untuk menghancurkan mereka. Jibril pun datang lewat gerbang kota dan mengambil pusat penyangga kota kemudian menggerakkannya sambil meniupkan sangkala yang keras sekali dan akhirnya mereka mati semua.

Sahabat Muslim, itulah kisah panjang dari utusan Nabi Isa yang tetap semangat dan tak takut berdakwah walau ancaman dan siksaan menimpa mereka. Semoga ada hikmah yang bisa kita ambil terkait semangat dalam berdakwah. [Cms]

Tags: Hubeib bin najjarKisah dakwahUtusan nabi isa
Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM
Previous Post

Les Hijabeuses: Klub Sepak Bola yang Melawan Larangan Jilbab Di Lapangan

Next Post

Pasangan Muslim Memulai Perusahaan Penerbitan untuk Promosikan Keragaman

Next Post
Pasangan Muslim Memulai Perusahaan Penerbitan untuk Promosikan Keragaman

Pasangan Muslim Memulai Perusahaan Penerbitan untuk Promosikan Keragaman

Selandia Baru Tingkatkan UU Ujaran Kebencian Pasca Serangan Christchurch

Selandia Baru Tingkatkan UU Ujaran Kebencian Pasca Serangan Christchurch

Dana Haji di CIMB Niaga Syariah hingga Mei 2021 Naik 131%

Dana Haji di CIMB Niaga Syariah hingga Mei 2021 Naik 131 Persen

  • Direktur Islamic Relief Indonesia, Nanang Subandi Dirja

    Islamic Relief Indonesia Dirikan 83 Huntara di Cianjur dan Cash Voucher untuk 5.600 Penerima Manfaat

    147 shares
    Share 59 Tweet 37
  • Nur Izzaty Hafizah, Meninggal Dunia Akibat Infeksi Bagian Paru-Paru

    150 shares
    Share 60 Tweet 38
  • Dari Mandi Lumpur Hingga Makan Cicak, Muhammadiyah Soroti Fenomena Ngemis Online di Tiktok

    122 shares
    Share 49 Tweet 31
  • Ummu Ma’bad, Wanita Dermawan Pemilik Peternakan Domba

    128 shares
    Share 51 Tweet 32
  • Bagaimana Lima Foto Mengisahkan Cerita yang Lebih Besar Melalui Klip Video Berdurasi Sepuluh Detik

    71 shares
    Share 28 Tweet 18
  • 9 Alasan Kenapa Kita Harus Bersyukur

    187 shares
    Share 75 Tweet 47
  • Doa Nabi Musa Saat Meminta Jodoh

    264 shares
    Share 106 Tweet 66
  • 124 Nama Sahabiyat untuk Bayi Perempuan

    7658 shares
    Share 3063 Tweet 1915
  • Dewan Syuriah Berhentikan Gus Yahya dari Ketum PBNU

    67 shares
    Share 27 Tweet 17
  • Doa Ibu yang Mengubah Nasib Anak

    3229 shares
    Share 1292 Tweet 807
Chanelmuslim.com

© 1997 - 2025 ChanelMuslim - Media Online Pendidikan dan Keluarga

Navigate Site

  • IKLAN
  • TENTANG KAMI
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • REDAKSI
  • LOWONGAN KERJA

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah

© 1997 - 2025 ChanelMuslim - Media Online Pendidikan dan Keluarga