BAGAIMANA dakwah Abu Hurairah kepada ibunya diceritakan oleh Syekh Abdurrazaq yang menyebutkan nama asli Abu Hurairah yaitu Abdurrahman bin Sokhr ad Dausi.
Syaikh Abdurrazzaq menceritakan bagaimana perjuangan dakwah Abu Hurairah dalam mengajak ibunya untuk memeluk Islam.
Tak henti-hentinya terus mendakwahi dan mendoakan untuk sang ibunda. Tak patah semangat meski harus dicaci.
Dakwah dan doa, dua hal yang terus ia lakukan agar ibunya mendapatkan hidayah Islam.
Suasana hening, Syaikh Abdurrazaq mengusap air mata, beliau berkata: “Adakah di majlis ini yang seperti itu?”
Kemudian Syaikh melanjutkan cerita Abu Hurairah yang diriwayatkan oleh Imam Muslim,
كُنْتُ أَدْعُو أُمِّى إِلَى الإِسْلاَمِ وَهِىَ مُشْرِكَةٌ فَدَعَوْتُهَا يَوْمًا فَأَسْمَعَتْنِى فِى رَسُولِ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- مَا أَكْرَهُ فَأَتَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- وَأَنَا أَبْكِى قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنِّى كُنْتُ أَدْعُو أُمِّى إِلَى الإِسْلاَمِ فَتَأْبَى عَلَىَّ فَدَعَوْتُهَا الْيَوْمَ فَأَسْمَعَتْنِى فِيكَ مَا أَكْرَهُ فَادْعُ اللَّهَ أَنْ يَهْدِىَ أُمَّ أَبِى هُرَيْرَةَ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « اللَّهُمَّ اهْدِ أُمَّ أَبِى هُرَيْرَةَ ».
“Dulu aku mendakwahi ibuku agar masuk Islam ketika dia masih musyrik. Suatu hari, aku mendakwahinya namun dia malah memperdengarkan kepadaku cacian kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang tentu merupakan kalimat-kalimat yang tidak kusukai untuk kudengar.
Akhirnya aku pun pergi menghadap Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sambil menangis. Aku pun berkata di hadapan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,
“Ya Rasulullah, sungguh aku berusaha untuk mendakwahi ibuku agar masuk Islam namun dia masih saja menolak ajakanku. Hari ini kembali beliau aku dakwahi namun dia malah mencaci dirimu. Oleh karena itu berdoalah kepada Allah agar Dia memberikan hidayah kepada ibu-nya Abu Hurairah”.
Baca Juga: Ketika Abu Hurairah Dihina
Inspirasi Dakwah Abu Hurairah kepada Ibunya
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam lantas berdoa, “Ya Allah, berilah hidayah kepada ibu dari Abu Hurairah”.
قَالَ – فَرَجَعْتُ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- فَأَتَيْتُهُ وَأَنَا أَبْكِى مِنَ الْفَرَحِ – قَالَ – قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَبْشِرْ قَدِ اسْتَجَابَ اللَّهُ دَعْوَتَكَ وَهَدَى أُمَّ أَبِى هُرَيْرَةَ. فَحَمِدَ اللَّهَ وَأَثْنَى عَلَيْهِ وَقَالَ خَيْرًا – قَالَ – قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ ادْعُ اللَّهَ أَنْ يُحَبِّبَنِى أَنَا وَأُمِّى إِلَى عِبَادِهِ
الْمُؤْمِنِينَ وَيُحَبِّبَهُمْ إِلَيْنَا – قَالَ – فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « اللَّهُمَّ حَبِّبْ عُبَيْدَكَ هَذَا – يَعْنِى أَبَا هُرَيْرَةَ وَأُمَّهُ – إِلَى عِبَادِكَ الْمُؤْمِنِينَ وَحَبِّبْ إِلَيْهِمُ الْمُؤْمِنِينَ ». فَمَا خُلِقَ مُؤْمِنٌ يَسْمَعُ بِى وَلاَ يَرَانِى إِلاَّ أَحَبَّنِى.
Mendengar hal tersebut, aku bergegas kembali menemui Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Aku menemui beliau dalam keadaan menangis karena begitu gembira.
Kukatakan kepada beliau, “Ya Rasulullah, bergembiralah. Sungguh Allah telah mengabulkan doamu dan telah memberikan hidayah kepada ibu-nya Abu Hurairah”.
Mendengar hal tersebut, beliau memuji Allah dan menyanjungnya lalu berkata, “Bagus”.
Lantas kukatakan kepada beliau, “Ya Rasulullah, doakanlah aku dan ibuku agar menjadi orang yang dicintai oleh semua orang yang beriman dan menjadikan kami orang yang mencintai semua orang yang beriman”.
Beliau pun mengabulkan permintaanku. Beliau berdoa, “Ya Allah, jadikanlah hamba-Mu ini yaitu Abu Hurairah dan ibunya orang yang dicintai oleh semua hamba-Mu yang beriman dan jadikanlah mereka berdua orang-orang yang mencintai semua orang yang beriman”.
Karena itu, tidak ada seorang pun mukmin yang mendengar tentang diriku ataupun melihat diriku kecuali akan mencintaiku. [HR Muslim no 6551].
Dari cerita tersebut, kita dapat mengambil hikmah, di antaranya bersungguh-sungguh dalam mendakwahi keluarga, terutama kepada orang tua.
Selain itu, hendaklah kamu tidak putus asa dalam berdoa dan minta diberikan hidayah.
Semoga cerita ini menginspirasi kamu untuk terus istiqomah dalam mengajak kepada kebaikan.[ind]