RASULULLAH memberikan wasiat kepada kita agar jangan marah. Walaupun, memang rasanya sulit menahan amarah saat pemicu amarah timbul.
Dari Abu Hurairah – radhiyallahu ‘anhu – bahwa seorang lelaki berkata kepada Nabi Muhammad – shallallahu ‘alaihi wa sallam – : “Berikanlah wasiat (pesan) kepadaku.” Rasulullah bersabda: “Jangan marah.” Lelaki tersebut mengulangi pertanyaannya dan Rasulullah bersabda : “Jangan marah.” (HR Bukhari)
Baca Juga: Hadits Arbain 16: Jangan Marah
Wasiat Rasulullah: Jangan Marah
Hadits ini diriwayatkan oleh Bukhari dalam kitab shahihnya pada kitab Al-Adab bab Al-Hadzar min al-Ghadhab, hadits nomor 6184.
Hadits yang sangat pendek ini merupakan satu dari keistimewaan Rasulullah di mana beliau memiliki jawami’ al-kalim atau kalimat yang pendek, tetapi padat makna dan nilai.
Hadits ini menjelaskan satu kunci dari kesehatan jiwa yang akan berdampak bagi kesehatan sisi-sisi lainnya, sebab marah merupakan kunci dari segala macam keburukan.
Maka, jika manusia mampu menghindari marah, maka ia akan terhindar dari segala pintu keburukan.
Dalam hadits lain disebutkan, dari Abu Hurairah RA, sesungguhnya Rasulullah bersabda, “Orang yang kuat itu bukanlah orang yang kuat dalam bergulat, tetapi orang yang kuat itu ialah orang yang bisa menahan dirinya ketika marah.” [HR. Bukhari juz 7, hal 99/Muslim juz 4, hal. 2014]
Jika kita dapat menahan amarah maka kita adalah orang yang berjiwa besar sehingga dikatakan orang yang kuat.
Orang yang kuat secara fisik belum tentu juga memiliki jiwa yang kuat ketika ia tidak dapat menahan amarahnya.
Jika permasalahan diselesaikan dengan amarah hanya akan memicu amarah lainnya. Dan tentu hal ini akan menimbulkan keburukan.
Dari Humaid bin Abdurrahman dari seorang shahabat Nabi SAW, ia berkata : Ada seorang laki-laki berkata, “Ya Rasulullah, nasehatilah saya”. Rasulullah bersabda, “Jangan marah”. (Perawi) berkata : Lalu orang laki-laki itu berkata, “Kemudian saya berfikir ketika Nabi menyabdakan apa yang beliau nasehatkan itu, jika demikian marah itu mengumpulkan kejahatan seluruhnya.” [HR. Ahmad juz 5, hal. 373]
Menahan amarah juga dapat menjadi jalan kita ke surga.
Dari Abu Darda’, ia berkata : Ada seorang laki-laki berkata kepada Rasulullah, “Ya Rasulullah, tunjukkanlah kepada saya atas suatu amal yang bisa memasukkan saya ke surga.”
Rasulullah bersabda, “Jangan marah, maka bagimu surga.” [HR. Thabarani dalam Al-Ausath no 2353]
Ketika kita dapat menahan amarah, kita dapat menghindarkan diri dari keburukan dan kejahatan. Banyak hal yang terjadi di masyarakat berawal dari hal kecil yang kemudian berujung fatal hanya karena amarah.
Seorang anak yang dianiaya karena kesalahan kecil tetapi berakibat sakit bahkan kematian karena amarah orang tua yang tidak terkendali.
Menahan amarah sangat penting, dan meski amarah adalah sifat yang ada dalam setiap diri manusia tetapi setiap orang dapat belajar untuk mengendalikannya. [w/ummi-online/Cms]