SYAFAAT Nabi Muhammad di hari kiamat. Ketika bencana pada hari berkumpulnya umat manusia itu dirasa semakin berat oleh manusia, mereka mencari orang-orang yang memiliki kedudukan tinggi yang dapat memberi syafaat supaya segera memasuki tahap penghisaban dan lepas dari kesusahan dan kesengsaraan yang mereka alami.
Baca Juga: Empat Sifat Utama Nabi Muhammad Saw
Syafaat Nabi Muhammad di Hari Kiamat
Mereka meminta bapak manusia, Adam a.s., untuk memberi syafaat seraya menyebut-nyebut keutamaan dan kemuliaan yang Allah berikan kepadanya. Nabi Adam a.s. menolak.
Ia justru meminta maaf dan menyebutkan pelanggarannya kepada Tuhan, yaitu memakan buah dari pohon yang diharamkan oleh Allah.
Adam a.s. lalu menyarankan agar mereka menemui Nabi Nuh .a.s., rasul pertama yang Allah utus kepada manusia, yang oleh Allah disebut sebagai hamba yang bersukur.
Nabi Nuh a.s. menolak dan menyebuhkan kesalahannya dalam beberapa hal kepada Tuhan.
Nabi Nuh a.s. menyarankan untuk datang kepada rasul yang lain yang termasuk Ulul Azmi. Rasul yang lain pun menyerahkan kepada yang berikutnya, hingga mereka datang kepada rasul terakhir, Muhammad yang diampuni dosanya, baik yang telah lalu maupun yang akan datang oleh Allah.
Kemudian, Nabi Muhammad saw. meminta perkenan Tuhannya, dan Tuhan memperkenankan. Beliau memuji Allah dan mendoakan umatnya. Allah mengabulkannya.
Itu karena Allah memberikan kepada setiap nabi doa yang mustajab bila ia meminta untuk umatnya. Para nabi lain telah melakukan doa itu di dunia, sedangkan Rasulullah menyimpan doanya sampai saat itu, ketika umatnya membutuhkan.
Semoga salawat dan salam dari Allah terlimpah kepada beliau, karena beliau mengasihi dan menyayangi orang-orang yang beriman.
Dalam Shahih Bukhari dan Shahih Muslim diriwayatkan dari Anas bin Malik r.a. bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Setiap nabi telah meminta, atau beliau bersabda, ‘Setiap nabi memiliki satu doa yang telah ia panjatkan bagi umatnya, sedangkan aku menyimpan doaku sebagai syafaat bagi umatku di hari kiamat.”
Dalam Shahih Bukhari, Shahih Mslim, Sunan At-Tirmidzi diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a. bhwa Rasulullah saw. bersabda, “Setiap nabi memiliki doa yang musjtajab (diterima).
Setiap nabi telah melakukan doanya itu di dunia, sedangkan aku menyimpan doku sebagai syafaat bagi umatku di hari kiamat. Syafaat itu insya Allah akan diperoleh siapa saja di antara umatku yang mati dengan tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu pun.
At-Tirmidzi dan Abu Dawud meriwayatkan dari Anas bin Malik, yang mengatakan bahwa Rasulullah bersabda, “Syafaatku untuk orang-orang yang berdosa besar di antara umatku.” [mh/Cms]