Empat Sifat Utama Nabi Muhammad Saw
PADA saat ini, umat Islam di berbagai penjuru dunia sangat bersuka cita dengan masuknya bulan Rabiul awwal, yaitu pada bulan inilah terjadinya Maulid (kelahiran) Nabi yang paling mulia, Nabi yang meliputi alam semesta dengan Risalah dan Rahmat-nya, yaitu Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Kemudian, bermula dari bulan kelahiran Nabi Muhammad inilah, saat ini, kaum muslimin khususnya di Indonesia serentak mengadakan berbagai macam acara, mulai dari Tabligh Akbar, lomba, pengajian,dll.
Semua itu tidak lain adalah sebagai perwujudan kesenangan hatinya dalam menyambut bulan yang mulia ini, yang ujung-ujungnya bahwa semua itu adalah realisasi dari kecintaan mereka pada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Baca Juga: Perlawanan Quraisy Terhadap Pribadi Nabi Muhammad
Empat Sifat Utama Nabi Muhammad Saw
Selain mengadakan peringatan-peringatan tersebut, yang lebih penting adalah bagaimana kita bisa meneladani sifat-sifat yang ada dalam diri rasulullah.
Sesuai dalam firman Allah bahwa:
“Sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah itu suri tauladan yang baik bagimu, yaiu bagi orang yang mengharap rahmat Allah dan kedatangan hari kiamat, dan dia banyak menyebut Allah.”(QS.Al-Ahzab: 21)
Oleh sebab itu, setidaknya ada empat sifat Rasulullah yang harus kita teladani. Apa saja itu?
Pertama: Shiddiq
Shiddiq artinya jujur. Nabi Muhammad saw dan para rasul lainya, selalu jujur dalam perkataan dan perilakunya. Jadi, mustahil akan berkata atau berbuat yang sebaliknya, seperti berdusta, munafik, dan yang semisalnya.
Kedua: Amanah
Amanah yang berarti dapat dipercaya, baik perkataan maupun perbuatannya. Nabi dan rasul selalu amanah dalam segala tindakanya, seperti menghakimi, memutuskan perkara, menerima dan menyampaikan wahyu, serta mustahil akan berperilaku sebaliknya.
Ketiga: Tabligh
Tabligh yang berarti menyampaikan. Nabi dan rasul selalu menyampaikan apa saja yang diterimanya dari Allah swt yang berupa wahyu kepada umat manusia. Jadi, mustahil nabi dan rasul menyembunyikan wahyu yang diterimanya.
Keempat: Fathanah
Fathanah yang berarti cerdas dan selalu mampu berfikir sehingga dapat mengatasi semua permasalahan yang dihadapinya.
Tidak ada satu pun nabi dan rasul yang bodoh, mengingat tugasnya yang begitu berat dan penuh tantangan.
Jadi, ini penting dari peringatan dan perayaan maulid Nabi Muhammad saw yang setiap tahun kita lakukan, tidak lain adalah bagaimana kita meneladani perilaku beliau.
Teladan itu tentunya harus mewarnai kehidupan kita sehari-hari dalam beragama, bernegara, berbangsa, dan bermasyarakat.
Semoga dengan memperingati maulid di tahun ini bisa meningkatkan lagi kecintaan kita kepada Rasulullah saw dengan meneladani sifat-sifat yang ada pada dirinya dan mengaplikasinya dalam kehidupan sehari-hari. [ind/Ln]
Catatan: M. Fibra Wijaya