ChanelMuslim.com – Kisah tentang sosok infanteri terbaik berlanjut dengan Salman yang tidak gentar melihat 40 penunggang kuda itu. Beliau justru langsung mengutus seseorang untuk menyampaikannya pada Rasulullah. Sementara itu, ia maju sendirian menyusul gerombolan penunggang kuda musuh.
Baca Juga: Salamah bin Al-Akwa, Hindari Perang Saudara
Sang Infanteri Terbaik Mengejar Bermodalkan Pedang dan Panah
Beliau hanya berbekal pedang dan panah. Namun, dengan tangkasnya, Salamah bisa berlari menyusul gerombolan penunggang kuda ini dan menembakkan panah-panahnya.
Pasukan musuh sadar, bahwa ada yang mengejar mereka. Mereka merasa dikejar oleh orang yang banyak, sebab banyak panah yang dilesatkan ke arah mereka.
Namun, ketika melihat ke belakang, mereka tidak menemukannya. Salamah selalu bersembunyi di semak-semak pohon ketika pasukan musuh berbalik arah untuk mengetahui siapa yang mengejar mereka.
Ketika mereka lari dengan kudanya, Salamah ikut mengejar mereka, dengan berlari. Salamah bahkan terus mengejar mereka sampai di satu tempat ia ada di sebuah bukit dan penunggang kuda musuh ada di bawah.
Berkali-kali Salamah melempar batu dari atas sehingga membuat musuh ketakutan. Saking takutnya, mereka meninggalkan 30 mantel dan 30 busur panah.
Bayangkan, Salamah makin berani melawan dengan batu-batu yang lebih banyak dan itu ia lakukan seorang diri.
Beliau tetap melakukan itu hingga akhirnya sahabat-sahabat Rasulullah yang lain menyusulnya. Pada akhirnya Rasulullah datang bersama pasukan besar untuk mengusir musuh.
Melihat apa yang dilakukan Salamah bin Akwa, membuat sahabat sangat kagum padanya. Beliau adalah Hero di peristiwa yang kita kenal dengan nama “Perang Dzi Qard” ini.
Datangnya Rasulullah membuat Salamah justru makin bersemangat mengejar musuh.
Ia berkata pada Rasul, “Wahai Rasul, mereka sekarang sedang haus. Utuslah aku bersama 100 sahabat lain untuk menghadapi mereka.”
Namun, Rasul menjawab, “Cukup wahai Ibnu Akwa, engkau sudah melakukan yang terbaik”. Kemudian, beliau melanjutkan dengan perkataab yang tadi.
Dalam perjalanan pulang ke Madinah, Rasulullah memuliakan Salamah dengan mengajaknya naik keledai beliau bernama Al Adhba’.
Sahabat Muslim, semoga kita bisa mengambil inspirasi dari Salamah bin Akwa ini, khususnya dalam keberanian kita menyiarkan ajaran Islam. [Cms]