ChanelMuslim.com – Salamah bin Al Akwa adalah infanteri terbaik. Selain julukannya yang luar biasa, julukan ini juga spesial karena diberikan oleh Rasulullah. Tentunya, ada cerita di balik pujian yang Rasulullah berikan kepada Salamah ini.
Baca Juga: Salamah bin Al-Akwa, Pasukan Jalan Kaki Terbaik
Salamah bin Al Akwa Mendapat Julukan Infanteri Terbaik dari Rasulullah
Dikutip dari channel telegram Generasi Shalahuddin, beliau adalah sahabat Anshar, dan satu angkatan dengan sahabat-sahabat junior seperti Abdullah bin Umar, Anas bin Malik, juga Abdullah bin Abbas.
Meskipun di masa Rasul sahabat ini masih muda, tapi keberaniannya dan kemampuan fisiknya jangan ditanyakan karena sangat luar biasa.
Dalam Kitab Al Bidayah wa An Nihayah, Ibnu Katsir menyebutkan bahwa Salamah bin Akwa adalah “Fursan Ash Shahâbah wa Ulama’uhum”, jagoan sekaligus seorang ahli ilmu dari kalangan sahabat.
Beliau mengikuti 7 Ghazwah bersama Nabi Muhammad, Sariyah 9 kali bersama sahabat lain, dan menjadi garda terdepan dalam melindungi Rasulullah.
Dalam Kitab Al Isti’ab karya Ibnu Abdil Barr, Salamah dideskripsikan dengan kalimat ringkas tapi dahsyat.
“Beliau adalah orang pemberani, pemanah tangkas, dermawan dan ahli kebaikan.”
Kekuatan tangannya kuat sebagaimana dikisahkan Abdurrahman bin Razin, seorang Tabiin suatu kali menemui Salamah bin Akwa, kemudian ia menjabat tangan Salamah.
Ia menggambarkan bahwa tangan Salamah memiliki genggaman yang kekar. Namun yang membuat beliau digelari sebagai infanteri terbaik, adalah kata-kata pujian Rasulullah secara khusus untuk Salamah bin Akwa.
Rasulullah pernah bersabda, “Kavaleri terbaik kita adalah Abu Qatadah, dan infanteri terbaik kita adalah Salamah.” Infanteri adalah pasukan pejalan kaki. Dalam bahasa Arab namanya “Al Musyah.”
Penyebab Salamah diberi julukan ini adalah karena pada tahun 6 Hijriah, ada sekelompok penunggang kuda berjumlah 40 orang dipimpin oleh Uyainah bin Hishn.
Ia adalah salah satu petinggi suku Ghathafan, sekutu Musyrikin Quraisy yang sangat benci dengan Kaum Muslimin. Bersama gerombolannya, ia masuk ke batas Madinah dan merampok unta-unta Rasulullah yang saat itu sedang besar dan akan melahirkan.
Perampokan itu tidak ketahuan oleh orang ramai karena tempatnya ada di perbatasan ujung Madinah. Namun, ketika itu, Salamah adalah orang pertama yang menyaksikan tindakan kriminal Uyainah dan gerombolannya. [Cms]
Bersambung ….