PERKENALAN Rasulullah dengan suku-suku dan awal keislaman Kaum Anshar. Sepanjang fase ini, pada setiap musim haji, Nabi Shallallahhu ‘Alaihi wa Sallam memperkenalkan diri kepada orang-orang yang datang ke Masjidil Haram dari berbagai suku yang berbeda-beda. Beliau membacakan Kitabullah dan mengajak mereka mengesakan Allah. Namun, tidak seorang pun menyambut ajakan beliau.
Ibnu Sa’d, dalam Thabaqat-nya, menuturkan, “Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menanti-nanti kedatangan musim haji setiap tahunnya, lalu membuntuti para jamaah haji di tempat singgah mereka di Ukaz, Majinnah dan Dzul Mijaz.
Beliau memohon bantuan perlindungan mereka agar dapat menyampaikan risalah Tuhannya, dengan imbalan masuk surga. Namun, beliau tidak mendapatkan seorang pun yang sudi menolongnya.
Baca juga: Kisah Sahabat Tersetia Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, Abu Bakar Ash Shiddiq
Perkanalan Rasulullah dengan Suku-Suku dan Awal Keislaman Kaum Anshar
Di sisi lain, Abu Lahab yang terus mengawasi gerak-gerik Nabi menimpali ucapan beliau dengan mengatakan, “Jangan turuti kata-katanya, karena dia murtad dan pembohong!”. Orang-orang menolak Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam dengan kasar dan sebagian mereka menyakiti beliau.
Tahun ke-11 kenabian, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menawari berbagai suku untuk membela dan melindunginya, sebagaimana yang beliau lakukan setiap tahun. Ketika berada di Aqabah (antara Mina dan Makkah, tempat melempar jumrah Aqabah). Nabi bertemu dengan sekelompok orang dari Suku Khazraj yang dikehendaki kebaikan oleh Allah. Beliau bertanya,
“Siapa kalian?”. Mereka menjawab, “Kami orang Khazraj”.
“Apakah kalian sekutu Kaum Yahudi?”
“Ya”
Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
“Maukah kalian duduk dan berbincang?”
“Tentu”. Setelah mereka duduk, Rasul mengajak mereka kepada Allah, menyeru mereka masuk islam dan membacakan Al-Qur’an kepada mereka.
Salah satu faktor yang memengaruhi mereka sehingga mau menerima islam adalah kedekatannya dengan Kaum Yahudi. Kaum Yahudi adalah Ahlul Kitab dan dikenal sebagai kelompok yang berilmu.
Tatkala Rasul berbicara dan mengajak mereka masuk islam, mereka saling berpandangan, lalu berkata, “Ketahuilah, demi Allah inilah nabi yang kerap disebutkan Kaum Yahudi untuk mengancam kita. Jangan sampai mereka mendahului kita dalam mengikutinya”.
Mereka pun menyabut ajakan Nabi untuk masuk islam dan berkata, “Kaum kami adalah kaum yang kerap bermusuhan dan berbuat buruk satu sama lain. Semoga Allah mempersatukan mereka melalui dirimu. Kami akan menemui mereka dan mengajak mereka untuk mengikutimu. Kami juga akan menawari mereka agama yang telah kami terima ini. Jika Allah mempersatukan mereka di bawah kepemimpinanmu maka tidak ada orang yang lebih perkasa daripada engkau!”.
Kemudian mereka pulang dan berjanji kepada Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam untuk bertemu lagi pada musim haji berikutnya.
Sumber: Sirah Nabawiyah (Dr. Muhammad Sa’id Ramadhan Al-Buthy)
[Sdz]