ADA tips menghafal Al-Qur`an dari sang juara tahfiz dan tafsir internasional. Seorang bintang tak harus mereka yang terkenal karena sering muncul di televisi. Seorang juara tak harus mereka yang peroleh medali.
Seorang seperti Deden Muhammad Makhyaruddin juga adalah bintang dan sang juara. Ia adalah juara pertama pada Musabaqah Tahfiz, Tajwid, dan Tafsir Al-Quran Internasional untuk kategori bergengsi lomba hafalan Qur’an 30 juz dan tafsirnya dalam memperebutkan Piala Raja Mohammed VI ke-6, yang diadakan pada 4-7 Februari 2011 lalu di Casablanca, Maroko.
Baca Juga: Cara Mengajarkan Balita 2 Tahun untuk Menghafal Al-Qur`an
Tips Menghafal Al-Qur`an dari Sang Juara Tahfiz dan Tafsir Internasional
Menurut testimoninya, ia mulai menghafal Qur’an sejak berumur 15 tahun, murni keinginan sendiri tidak ada yang menyuruh termasuk orang tua sekalipun.
Untuk dapat khatam menghafal Alquran membutuhkan persiapan, di antaranya cintai Al Qur’an. Belajar istiqomah dengan Al-Qur`an selalu berusaha meluangkan waktu membuka dan membaca.
Jadi yang ditekankan oleh Deden adalah meluangkan waktu untuk “bermesra” dengan Alquran setiap harinya.
Menurutnya satu hari luangkan satu jam saja, untuk menghafal Al Qur’an, maka dia akan hafal, sehingga ukuran hafal seseorang itu bukan hafalnya, tapi ketika dia sudah merasa lebih tenteram hidup bersama Al Qur’an.
Kadang kala penghafal dilanda suasana hati tidak tenang dan kepala pusing tapi, yang demikian itu menurut Deden bukanlah menghafal Qur’an.
Deden berasumsi mengapa menghafal itu susah dan membutuhkan waktu lama, karena Allah memberi ‘bonus’ agar niat hati yang salah terkikis dengan penderitaan-penderitaan selama menghafal Al Qur’an itu.
Oleh sebab itu Deden merekomendasikan beberapa cara untuk menghafal Al Qur’an sehingga tercipta suasana nyaman dan dekat dengan Allah, pertama adalah dengan cara ‘menghafal tak harus hafal’.
“Misalnya, satu hari jangan hitung berapa ayat yang sudah dihafal, tapi berapa banyak waktu yang dihabiskan untuk Al Qur’an, hafal tidaknya biarkan.
Biar Allah yang menghimpun hafalan kita,” katanya sambil membacakan ayat ke 17 dari surat Al Qiyamah (Sesungguhnya Kami mengumpulkan Al-Qur`an di dalam dadamu dan menetapkan bacaannya pada lidahmu itu adalah tanggungan Kami).
Kedua, ‘senang dikangenin ayat’ artinya menguatkan hafalan pada satu atau beberapa ayat yang terasa sulit dihafal. “Kalau sudah senang dikangenin ayat, maka menghafal akan menjadi lebih mudah,” yakinnya.
Ketiga, ‘targetnya bukan khatam, tapi setia bersama Qur’an’.
Itulah tips yang diberikan Deden seperti dikutip dari Islampos.com. [w/Cms]