SIDIK jari manusia mulai terbentuk pada saat kita masih berupa embrio dalam perut ibu kita. Tepatnya mulai dari 13 sampai dengan 17 minggu sejak kehamilan dengan cara yang belum diketahui oleh ilmu pengetahuan modern.
Karena itu Allah menentang orang-orang kafir yang mengingkari kekuasaan Allah yang dapat menciptakan ujung-ujung jari pasalnya dari jemari merupakan karakteristik individu manusia yang paling istimewa melebihi bentuk wajahnya juga berbeda-beda.
Ilmu pengetahuan modern dalam seminar kedua tentang Studi Pelacakan Identitas Pribadi dan Jejak di Paris 6 Juni 1981 menegaskan setelah berkumpulnya beberapa data bahwa sama sekali tidak terdapat persamaan diantara satu sidik jari dengan sidik jari lainnya.
Baca Juga: Surat Al-A`raf Ayat 128, Nabi Musa Menghibur Kaumnya dengan Mengingatkan kepada Kekuasaan Allah
Mengamati Kekuasaan Allah dari Sidik Jari Manusia
Karena ketika kira-kira 80.000 sidik jari dibandingkan setiap hari di dunia ini, maka sama sekali belum didapatkan persamaan diantaranya.
Teori matematika menetapkan bahwa kemungkinan tersebut tidak terdapat di antara 17 miliar manusia.
Di sini jelaslah kekuasaan Allah dengan adanya fenomena yang menakjubkan pada ujung-ujung jari kita. Yakni, sidik-sidik jari berbeda-beda pada setiap manusia dan tidak ada persamaan antara dua anak Adam.
Perbedaan sidik jari di antara seseorang dengan yang lainnya merupakan salah satu mukjizat di antara dalil-dalil dan mukjizat Allah yang diindikasikan oleh ayat-ayat Al-Qur’an di atas.
Demikian juga wajah manusia, tidak ada yang sama sedangkan penduduk di bumi ini, jumlahnya sekarang kurang lebih ada 6 miliar orang.
Berarti Allah mesti mendesain 6 miliar wajah manusia. Demikian juga DNA setiap orang itu berbeda. Untuk tuk mengetahui seseorang cukup dengan menemukan rambutnya saja atau bagian anggota yang lainnya karena dengan itu akan diketahui DNA-nya.
Sumber: Buku Manusia dan Problematika Hidupnya oleh Aceng Zakaria