MEMBANGUN mental kaya dengan sedekah. Sobat, sebenarnya tanpa kita sadari, kita telah mempermanenkan mental miskin dalam pikiran bawah sadar kita.
Ayo siapa di antara kita yang suka dengan gratisan, suka minta oleh-oleh sama teman yang sedang bepergian, minta dikurangi harga belanjaan, minta diskon, minta ditraktir, minta dikasih sesuatu.
Atau saat kita akan membeli barang lalu kita tahu harganya mahal, apa yang terucap, betul kata “mahal”.
Menurut Motivator Parenting dari Rumah Pintar Aisha Randy Insyaha, mental miskin juga bisa karena kita lebih suka membeli barang-barang yang usang tapi murah atau membeli buah-buahan yang sudah tidak segar atau sebentar lagi mau busuk karena jauh lebih murah.
Sobat, jika ada seseorang yang selalu meyakini bahwa hidup itu susah, ia selalu berbicara kepada diri sendiri bahwa hidup ini sulit, mencari uang itu sulit, rezeki menjauh.
Apa yang terjadi, benar apa yang ia yakini, apa yang ia katakan benar terjadi pada dirinya.
Orang-orang yang memiliki keyakinan seperti ini akan sulit menjadi orang kaya. Ia memprogram dirinya miskin.
Meskipun ia diberi banyak modal usaha, nantinya juga akan bangkrut, kenapa seperti itu? Karena ia meyakinkan dirinya bahwa mencari uang itu sulit.
Jadi dimulai dari keyakinan. Dari keyakinan akan menghasilkan selftalk.
Lalu dari selftalk menentukan tindakan. Tindakan yang berulang-ulang akan menjadi habit/kebiasaan.
Kebiasaan itulah yang menentukan nasib kita dan kembali lagi nasib kita menentukan selftalk kita.
Jadi pikiran dan perasaan itulah yang mempengaruhi isi rekening dan dompetmu.
Ubahlah pikiran dan perasaanmu.
Ciptakan mental memberi, mental membantu, mental menolong, mental bersedekah.
Sobat, memori yang ada dalam pikiran kitalah yang membuat kita bertindak.
Misalnya jika kita meyakini kalau banyak memberi, uang akan berkurang dan semakin sedikit maka kita akan menjadi orang yang pelit sehingga rezeki juga akan pelit masuk kantong kita.
Baca juga: Bersedekahlah Walau Sedang Sulit
Membangun Mental Kaya dengan Sedekah
Lalu bagaimana mengatasinya, keyakinan ini kan sudah menebal.
Sel syarafnya sudah menebal maka perlu dikikis caranya dengan memperdalam pengetahuan dari ayat-ayat suci, dari kisah-kisah inspiratif dan ilmu pengetahuan yang lain sehingga muncullah paradigma baru bahwa jika kita memberi, kita akan diberi dengan jumlah yang lebih banyak lagi.
Tidak cukup pada pengetahuan tetapi mulai ditingkatkan menjadi tahap pembiasaan.
Pada tahap pembiasaan ini kita butuh komunitas yang berisi orang-orang yang rajin bersedekah.
Insha Allah kita akan memiliki habit baru, yaitu habit bersedekah.
Saat habit sudah ada dalam diri, saat kita sudah ringan bersedekah dan sudah tidak ada lagi pikiran dan perasaan akan kekurangan jika bersedekah maka kita akan mendapatkan keberlimpahan rezeki.
“Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya dan Dia-lah Pemberi rezki yang sebaik-baiknya” (QS. Saba’: 39).
“Barang siapa meminjami Allah dengan pinjaman yang baik maka Allah melipatgandakan ganti kepadanya dengan banyak. Allah menahan dan melapangkan (rezeki) dan kepada-Nyalah kamu dikembalikan.” (QS. Al-Baqarah: 245).
Kadang pikiran kita yang menghalangi diri kita untuk berbuat baik termasuk juga saat kita mau bersedekah, seolah-olah ada bisikan yang membuat kita mengurungkan niat untuk bersedekah.
Siapa yang membisikkan itu? Siapa lagi kalau bukan setan yang tugasnya memang menjauhkan manusia dari kebaikan dan menjerumuskan manusia agar masuk neraka bersama mereka.
Maka jika kita bersedekah lalu bimbang karena takut uang kita berkurang, silakan pilih mau percaya sama Allah atau ikuti bisikan setan.
Mental kaya itu adalah keyakinan saat kita mengeluarkan uang maka akan diisi kembali dengan jumlah yang lebih besar.
Jadi mental kaya itu adalah yakin bahwa dirinya itu orang yang berkelimpahan rezeki sehingga enteng saat mengeluarkan uang, enteng saat bersedekah.
Sedangkan mental miskin adalah mental yang merasa mencari uang itu sulit maka harus berhati-hati dengan uang, harus disimpan jangan banyak dikeluarkan.
Sobat, jika mental miskin itu masih ada dalam diri kita, masih kita pelihara maka kita akan susah menjadi kaya.
Kamu akan menjadi seperti apa yang sering kamu pikirkan.
Jika ada dalam diri kita mental miskin dan tidak dihilangkan, selamanya kita akan terus kekurangan.[ind]