PULUHAN Gen Z Kudus mengikuti kegiatan Pelatihan AI yang diselenggarakan oleh Pimpinan Daerah Persaudaraan Musliah (PD Salimah) Kabupaten Kudus dengan tema “Ngobrol sama AI, dari Chat Jadi Cuan, dari scroll ke Skill” bersama Ustadz Tri Wahyudi di Ulamsari Kudus pada Ahad 27 Juli 2025.
Ustadz Tri Wahyudi, CEO Paperless Hospital, menjadi narasumber utama dalam sesi Ngobrol AI kali ini.
Track record beliau sebagai alumni program Google AI Asia Pasifik (APAC) accelerator 2024 serta sederet inovasi digital yang telah ia rintis menjadi pemicu semangat bagi para Gen-Z untuk lebih berani berinovasi dan berkarya di era digital. Kehadirannya membawa perspektif baru tentang pemanfaatan teknologi, khususnya AI, dalam dakwah dan dunia bisnis.
“Intinya, kita harus fokus mengelola dan mengawal akun jualan biar cepat dikenal calon pembeli. Setelah itu, arahin mereka ke channel pribadi kita buat transaksi atau bangun relasi lebih lanjut,” ucap Tri.
Ketua PD Salimah Kudus Aeda Ernawati dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan upaya memperkenalkan teknologi terbaru kepada generasi muda, pelatihan ini digelar dengan fokus pada pemanfaatan Artificial Intelligence sebagai bagian transformasi digital.
“Kami ingin mengenalkan AI bukan hanya untuk mencari cuan, tapi juga untuk menyebarkan nilai dan pesan dakwah melalui media digital,” ujar Aeda.
Fokus Pelatihan kali ini adalah produksi video menggunakan Gemini Veo 3 untuk konten bisnis dan dakwah. Kegiatan ini tak sekadar menyajikan materi, namun juga menghadirkan pengalaman belajar yang interaktif dan personal.
Salah satu keunggulan pelatihan ini adalah pendekatan narasumber yang tidak hanya menyampaikan teori, tetapi juga mendampingi secara langsung proses pembuatan video.
Para peserta merasa didengar, dibimbing, dan diberi ruang untuk bereksplorasi tanpa takut salah. Suasana pelatihan pun menjadi hangat, terbuka, dan menyenangkan.
“Bukan cuma pelatihan, tapi kayak punya mentor pribadi,” ucap Lisa salah satu peserta pelatihan.
Dengan semangat kolaboratif dan teknologi terkini, pelatihan ini membuka peluang baru bagi peserta untuk menuangkan kreativitas mereka melalui media video, baik untuk keperluan personal branding, konten edukatif, hingga dakwah digital.
Ibu Ani Ratnasari salah satu peserta pelatihan AI menyatakan kegiatan ini sangat menarik dan sangat sesuai.
“Ustadznya sangat recomended sayang kalau dihadirkan sekali aja, semoga next beliau diundang lagi karena generasi Kudus harus didampingi oran-orang sholih berwawasan seperti beliau agar melek teknologi yang sehat dan manfaat,” pungkas Ani
Semoga semangat peserta pelatihan AI terjaga dan semakin berkarya. [Mh/Tyas, Salimah]