• Tentang Kami
  • Iklan
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
Jumat, 31 Oktober, 2025
No Result
View All Result
FOKUS+
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah
Chanelmuslim.com
No Result
View All Result
Home Jendela Hati

Pesantren di Rumah Nemi Fi

Juli 30, 2025
in Jendela Hati, Unggulan
Pesantren di Rumah Nemi Fi

FB Fifi Proklawati Jubilea

73
SHARES
559
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterWhatsappTelegram
ADVERTISEMENT

PESANTREN di Rumah Nemi Fi. Saya punya pesantren. Walau saya bukan kiyai, bukan juga anak kiyai. Tahu tahu jadi saja pesantren itu. Namanya Jibbs – Jakarta Islamic Boarding School.

Kecil kecil saja sih, konsepnya kayak rumah. Murid dan guru dan staf total ada sekitar 600 orang. Jadi kalau bawain kebab untuk buka puasa misalnya harus 650 pieces. Lebihin dikit siapa tahu ada yang mau nambah.

Nah yang mau saya ceritakan bukan soal pesantrennya, tapi soal anak saya yang tidak saya masukkan ke pesantren saya sendiri. Ustaz-nya pernah bilang ‘Ustazah Fifi, sebaiknya ditaruh anaknya di luar pesantren kita. Aku? Sempat sakit hati. How come? Aku enggak bisa masukin anak ke pesantrenku sendiri??

Lalu aku mulai menyadari ada keseganan dari sang ustaz untuk berlaku adil atau ‘tegas‘ kepada anak-anak pimpinan pesantren dan juga hope yang ekstra. Seakan anak enggak boleh salah. Anak nabi saja ada salah juga. Yaa khan? Apalagi anak Mam Fifi.

Tapi itulah manusia. Berharap perfectionist dari atasannya. Lalu rasa segan untuk mendidik dengan tegas. Kuylahh, aku harus cari solusi lain.

Nah, jadilah aku buat schedule sendiri dan program sendiri untuk anakku. Jadi di rumah dibuat ‘ala pesantren deh gitu. Nah kitanya musti komitmen. Jadi pesantren itu adalah pembiasan, pembiasaan yang dilakukan beramai-ramai sehingga diharapkan akan terbangun habit.

Kali ini terbalik.
Aku bikin pesantren di rumahku sendiri. Yang jadi mudirah-nya aku, jadi murobiyahnya aku, yang jadi walikelasnya aku. Haha..

Tapi aku jalankan hal-hal yang rutin saja.

Misal; dimulai dari aku sebagai mudirahnya bangun malam lalu sholat dan berdoa, dengan pakai baju rapi.

Hariku dimulai dari pukul 3.15 am. Lalu doakan santri-santriku alias anakku sendiri.

Lalu bangunkan anak sholat subuh ke mesjid yang jaraknya sekitar 15 menit naik mobil. Dengan cuaca sekitar 3-5 derajat deh. Jangan pakai perasaan nanti membeku.

Kadang ada saja halangannya yang pintu mobil ketutup es mesti disiram air panas dulu. Sementara anak sudah menunggu di depan pintu garasi kedinginan. Lalu di mobil pasang murotal Alqur’an Mishari Rasyid. Ehh malah ketiduran, mungkin enak kali didengarnya.

Lalu siapkan infaq sebelum fajar. Lalu terus begini dan begitu saja kayak di pesantren. Juga tadabur sebelum masuk sekolah dan pulang sekolah baca buku 20 halaman, no gadget at all.

Gadget hanya ada di kala week end. Dan ba’da magrib ada magrib mengaji dan sedikit hafalan (hanya 3 baris saja) sampai di sini tetiba jadi rindu di Jisc yang hafalannya berhalaman-halaman yang setorannya langsung satu juz – memang itu kekurangan kalau sekolah bukan di JISc/JIBBS. Hafalan Alqur’an agak seret. Semangattt .. semoga istiqomah ..

Lalu malam ditutup dengan dzikir, lalu contact time (semacam tausiyah singkat 2-3 menits) dan buat homework. Lalu pasang surat al Mulk, lalu istighfar dan tidur .. pukul 20.45 dengan diiringi murotal Al-Baqarah, sekali lagi dengan Mas Mishari Rasyid. Matikan lampu dan wudhu dan ikut tidur, tahu-tahu pukul 21.00 semua orang di rumah sudah tidur … termasuk akuuhh.

Nahh , kalau malam tidurnya cepat, maka bangun juga pagi, jadi bisa jalankan aktivitas pagi dengan baik, sebab cukup tidur.

Yaa beginilah pesantren ala ala.

Baca juga: Anak-anak JIGSc Lagi Main di Perth

Pesantren di rumah Nemi Fi

Alhamdulillah semesta mendukung dan siapapun yang kebetulan lagi tinggal di rumahku mendukung program ini dan bahkan syech di mesjid mulai recognize ada anak pra remaja yang sering kelihatan subuh di mesjid, upps.

Lalu dikasih permen. Lolipop.

“Tapi aku enggak doyan permen, mi,” bisiknya ..

Aku: “Yaa habis gimana .., makanlah sedikit lalu taruh di rumput untuk semut saja sisanya .. “

Sebagai bentuk respect kamu pada Syech imam di mesjid.

Yaa memulai pagi dengan kebaikan, inshaa Allah akan memudahkan anak-anak kita seharian ke depan dengan segala urusannya. Dipermudah urusannya bila memulai pagi dengan kebaikan, munajat pada Allah.

Terbukti sedikit, pulang sekolah anakku cerita.“Mi, kata guru science ku: “You are very good boy, your behaviour is so good.“ Perfect.

Karena anakku dengerin gurunya ngomong dan jawab kalau ditanya, juga bantuin guru bawakan buku ke ruangannya. Juga memberi salam. Ahh ini mah attitude yang dibawa dari Primary JISc Kodam. Makasih yaa teacher-teacher di Primary Jisc Kodam. Ajarannya kebawa sampai ke Australia. Jadi naikkin derajat orang Indonesia nii. Terkenal anak-anak Indonesia yang sekolah di Ausie, sopan-sopan dan respect teacher.

Intinya untuk semua guru Jisc dan Jibbs. Luv you all ..
Indonesia!

# Cerita pagi sebelum berangkat sekolah, sambil ngemong cucu dan nyiapkan sarapan – cuma nasi putih sama telur dadar mentega dan irisan keju plus bawang daun. Mau??

FB Fifi Proklawati Jubilea 

 

Tags: Pesantren di Rumah Nemi Fi
Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM
Previous Post

Anak-Anak Mendengarkan dengan Mata Mereka

Next Post

Membangun Mental Kaya dengan Sedekah

Next Post
Menabung Receh Hingga 10 Galon, Pasutri Ini Kaget Jumlahnya Capai 60 Juta Rupiah

Membangun Mental Kaya dengan Sedekah

Tiga Kelompok Ahli Waris Al-Quran

Materi Kultum, Makna Takwa

Pelatihan Artificial Intelligence (AI) Jadi Ruang Hangat Komunitas Digital Kudus

Pelatihan Artificial Intelligence (AI) Jadi Ruang Hangat Komunitas Digital Kudus

  • Tafsir Al Munir

    Terjemahan Hadits Arbain Pertama Lengkap dengan Huruf Latin

    5098 shares
    Share 2039 Tweet 1275
  • Ayu Ting Ting Tampil Tertutup dan Hadiri Kajian Bersama Al-Habib Umar Bin Hafidz

    74 shares
    Share 30 Tweet 19
  • 3 Hal Yang Tidak Bisa Kembali Dalam Kehidupan Kita

    220 shares
    Share 88 Tweet 55
  • Doa untuk Palestina Lengkap beserta Artinya

    1526 shares
    Share 610 Tweet 382
  • 124 Nama Sahabiyat untuk Bayi Perempuan

    7565 shares
    Share 3026 Tweet 1891
  • 4 Macam Mad Lazim, Berikut Ini Pengertian dan Contohnya

    5131 shares
    Share 2052 Tweet 1283
  • Doa Ibu yang Mengubah Nasib Anak

    3156 shares
    Share 1262 Tweet 789
  • Doa Rabithah dan Keutamaan Membacanya

    2037 shares
    Share 815 Tweet 509
  • Hukum Tahajud setelah Subuh karena Telat Bangun

    1252 shares
    Share 501 Tweet 313
  • Ayat Al-Qur’an tentang Traveling

    402 shares
    Share 161 Tweet 101
Chanelmuslim.com

© 1997 - 2025 ChanelMuslim - Media Online Pendidikan dan Keluarga

Navigate Site

  • IKLAN
  • TENTANG KAMI
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • REDAKSI
  • LOWONGAN KERJA

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah

© 1997 - 2025 ChanelMuslim - Media Online Pendidikan dan Keluarga