PERSAUDARAAN dan persatuan Islam yang dikenal dengan ukhuwah Islamiyah, yaitu persaudaraan dan persatuan yang dilandasi keimanan dan keislaman.
Orang-orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya satu sama lainnya adalah saudara.
Persaudaraan dan persatuan di atas daerah, ras, suku, bangsa dan bahasa.
Persaudaraan dan persatuan di atas kepentingan apapun.
Karena itu Allah Subhanahu wa Ta’ala meneybutkan:
اِنَّمَا الْمُؤْمِنُوْنَ اِخْوَةٌ فَاَصْلِحُوْا بَيْنَ اَخَوَيْكُمْ وَاتَّقُوا اللّٰهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُوْنَࣖ ١٠
Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara, karena itu damaikanlah kedua saudaramu (yang bertikai) dan bertakwalah kepada Allah agar kamu dirahmati. (Al-Hujurat:10).
Fakta menunjukkan di tengah masyarakat ada ikatan persaudaraan dan persatuan yang wujud karena darah dan nasab, suku dan bangsa.
Jika mereka beriman maka semua diikat dengan persaudaraan lebih tinggi derajatnya yaitu ukhuwah Islamiyah.
Orang beriman akan memandang saudara terhadap yang lainnya walau berbeda rupa, bahasa, suku, bangsa, dan budaya.
Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Mereka saling mencintai dan mengasihi, saling membela dan melindungi, saling bantu dan saling menolong.
Perumpamaan kaum mukmin dalam sikap saling mencintai, mengasihi dan menyayangi, seumpama tubuh, jika satu anggota tubuh sakit, maka angota tubuh yang lain akan susah tidur atau merasakan demam. (HR. Muslim).
Dalam sejarah awal Islam, persaudaraan dan persatuan antara Muhajirin dan Anshar, bangsa Makkah dan Madinah.
Walau beda suku dan latar belakang tapi mereka bersatu saling bahu membahu atas dasar keimanan, padahal semasa jahiliyah di antara suku mereka ada permusuhan berpuluh-puluh tahun.
Tidak layak sesama saudara saling menzalimi, saling khianati, slaing menjatuhkan dan saling menganiaya.
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu dia berkata, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:
Baca juga: Materi Kultum, Dinul Islam
Materi Kultum, Memperkokoh Ukhuwah
Jangan kalian saling hasad, jangan saling melakukan najasy, jangan kalian saling membenci, jangan kalian saling membelakangi, jangan sebagian kalian membeli barang yang telah dibeli orang lain, dan jadilah kalian sebagai hamba-hamba Allah yang bersaudara. Seorang muslim adalah saudara muslim bagi lainnya, karenanya jangan dia menzaliminya, jangan menghinanya, jangan berdusta kepadanya, dan jangan merendahkannya. Ketakwaan itu di sini beliau menunjuk ke dadanya dan beliau mengucapkannya 3 kali. Cukuplah seorang muslim dikatakan jelek akhlaknya jika dia merendahkan saudaranya sesama muslim. Setiap muslim diharamkan mengganggu darah, harta, dan kehormatan muslim lainnya. (HR. Muslim).
Persaudaraan dan persatuan dengan dasar keimanan inilah yang memperkokoh persatuan umat.
Pengalaman yang sangat fenomenal dikenal dengan Aksi Bela Islam 212.
Saat itu kaum muslimin Indonesia berkumpul di Monas Jakarta.
Lebih dari 7 juta kaum muslimin dari berbagai forum, ormas, mazhab, dari berbagai penjuru Indonesia bersatu pada menuntut hukuman bagi penista Al-Quran.
Sungguh benar yel-yel mengatakan “Bersatu kita teguh bercerai kita runtuh, Islam bersatu tak bisa dikalahkan.”
Sumber: Kultum 100 Judul – Ust. Lathief Abdallah
[Sdz]