PELAJARAN cinta dari para Nabi dan Sahabat ini bisa menjadi inspirasi bagi kita dalam mencintai dan dicintai. Semoga kamu dapat mengambil hikmah dari kisah cinta legendaris mereka.
Isma’ul Ahmad dari @apostrof.id menuliskan kisah-kisah cinta dari para Nabi dan Sahabat yang tak lekang dimakan waktu.
Dari kisah Adam dan Hawa kita belajar bahwa ujian cinta adalah jarak dan rindu.
Dari kisah Ibrahim dan Hajar kita belajar bahwa keikhlasan hati akan mengantarkan kita pada cinta sejati.
Dari kisah Ayyub dan Rahmah kita belajar bahwa modal terbesar untuk menyatukan dua insan adalah kesetiaan.
Dari kisah Yusuf dan Zulaikha kita belajar bahwa mencintai Sang Pencipta akan menanggalkan nafsu terhadap rupa.
Dari kisah Muhammad dan Khadijah kita belajar bahwa cinta adalah kesediaan berkorban, kesediaan mempercayai di saat tak ada seorang pun yang sudi percaya.
Dari kisah Ali dan Fatimah kita belajar bahwa tak ada balasan yang lebih menyenangkan, selain kabar baik dari letihnya menunggu.
Baca Juga: Cinta Itu Singkat Waktunya
Pelajaran Cinta dari Para Nabi dan Sahabat
View this post on Instagram
“Allah ‘Azza wa Jalla berfirman,
‘Pergaulilah para istri dengan baik.’ (an-Nisa’: 19).
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,
‘Dan mereka (para istri) berhak mendapatkan perlakuan yang baik sebagaimana wajib bagi mereka menunaikan kewajiban terhadap suami mereka dengan cara yang baik.’ (al-Baqarah: 228).
Jika masing-masing dari suami menunaikan hak-hak istrinya, yaitu menunaikan nafkah kewajibannya seperti memberi sandang pangan dan tempat tinggal.
Dan juga dia menunaikan apa yang wajib baginya, yaitu bergaul dengan baik seperti berwajah ceria, membantu pekerjaan istri di rumah yang semestinya dibantu.
Demikian pula istri, menunaikan apa yang sudah menjadi kewajibannya dari hak suaminya, niscaya kebersamaan mereka dalam bergaul akan menjadi langgeng, rumah tangga mereka akan bahagia dan tentu akan tetap tegak bersama kehidupan mereka.”
Baca Juga: Antara Suka dan Cinta
Ustazah Aan Rohana menjelaskan, menjaga kepercayaan pada kesetiaan pasangan itu sangat penting, karena bisa berefek positif pada kebahagiaan mereka.
Bahkan hubungan mereka bisa lebih harmonis, karena sebagai berikut.
1. Bisa membuat hati tetap tenang saat pasangan tidak berada dekat di sisinya.
2. Bisa berbaik sangka saat pasangan berinteraksi dengan orang-orang lain di luar rumah.
3. Selalu berniat baik untuk kebaikan pasangan
4. Selalu berusaha membahagiakan pasangan
5. Selalu berusaha setia dan menjaga kepercayaan pasangan.
Rasulullah bersabda: “Barang siapa bermaksud melakukan perbuatan baik namun tidak melakukannya, maka Allah mencatatnya sebagai amal baik yang sempurna.
Jika seseorang bermaksud melakukan kebaikan kemudian dia mengerjakannya maka Allah mencatat di sisi-Nya 10 kebaikan hingga 700 kali lipat bahkan lebih banyak dari itu”. (HR. Bukhari dan Muslim).[ind]