KISAH Rasulullah dan sahabat tentang kejujurannya. Sebelum diangkat menjadi Nabi dan Rasul, Muhammad tekenal sebagai orang yang jujur dan dapat dipercaya.
Sifat tersebut tentunya terus melekat hingga ia diangkat menjadi Rasul. Apa yang keluar dari mulut Rasulullah adalah kebenaran, tetapi orang-orang Quraisy menjadi keras hati ketika disampaikan tentang ayat-ayat Allah.
Para sahabat juga sempat ragu ketika Rasulullah mengatakan apa yang sepertinya bertentangan dengan apa yang mereka lihat. Berikut beberapa kisah tentang kejujuran dari Rasulullah.
Baca Juga: Kisah Pedagang Batu Mulia dan Kejujuran Orang Miskin
Kisah Rasulullah dan Sahabat Tentang Kejujurannya
Kami Tidaklah Mendengar Darimu Selain Kejujuran
Ibnu Abbas berkata, “Tatkala diturunkan ayat “Wa anzhir ‘asyiiratakal aqrabiin,’” Nabi naik ke atas bukit Shafa, lalu beliau berseru, “Wahai Bani Fihr, wahai Bani Adi. Seruan itu ditujukan kepada orang-orang Quraiys, dan mereka pun berkumpul.
Jika seseorang laki-laki tidak bisa hadir, maka ia mengirim utusan untuk melihat apa yang akan disampaikan oleh beliau. Abu Lahab dan Quraisy datang.
Lalu Nabi bersabda, “Tidakkah kalian lihat, jika aku memberitakan kepada kalian bahwa jika ada pasukan berkuda di suatu lembah, di mana mereka akan menyerang kalian, apakah kalian akan membenarkan kabarku itu?”
Orang-orang berkata, “Iya, kami tidaklah mendengar darimu selain kebenaran.”
Beliau bersabda, “Sesungguhnya aku memperingatkan kalian akan adanya azab yang pedih.”
Maka Abu Lahab berkata, “Celaka engkau! Untuk inikah engkau mengumpulkan kami?”
Maka turunlah saat itu firman Allah, “Binasalah kedua tangan Abu Lahab dan sesungguhnya dia akan binasa. tidaklah berfaedah harta bendanya dan apa yang ia usahakan.” (Al-Masad: 1-2)
Rasulullah Mengatakan, “Dia Penduduk Neraka”
Abu Hurairah berkata, “Kami berperang bersama Rasulullah dalam perang Khaibar. Rasulullah berkata kepada seorang laki-laki yang mengklaim dirinya Muslim. Beliau bersabda, “Dia ini penduduk neraka.”
Setelah peperangan berkecamuk, laki-laki itu berperang dengan sengit. Tubuhnya mendapatkan luka yang cukup banyak dan menegaskan tentang siapa dia.
Seorang laki-laki sahabat Nabi datang dan berkata, “Wahai Rasulullah, apakah engkau melihat laki-laki yang pernah engkau sebut sebagai penduduk neraka? Dia telah berperang di jalan Allah dengan penuh semangat dan ia mendapatkan banyak luka.”
Nabi bersabda, “Dia adalah penduduk neraka.”
Sebagian kaum Muslimin merasa ragu. Di saat itulah laki-laki yang terluka itu datang, dan mengambil panah dan lalu membunuh dirinya sendiri dengan panah itu.
Maka, para sahabat pun datang menemui Rasulullah. Mereka berkata, “Wahai Rasulullah, Allah membenarkan ucapanmu. Laki-laki itu bunuh diri dan membunuh dirinya sendiri.”
Beliau bersabda kepada Bilal, “Wahai Bilal, berdirilah, lalu kumandangkan adzan! Tidaklah masuk ke dalam surga kecuali orang mukmin, dan sesungguhnya Allah menegaskan agama ini dengan laki-laki yang zhalim.” [Cms]
sumber: Golden Stories Kisah-Kisah Indah Dalam Sejarah Islam, Mahmud Musthafa Sa’ad & Dr. Nashir Abu Amir Al-Humaidi, Pustaka Al-Kautsar