HEWAN apakah yang paling mematikan di muka bumi ini? Sebagian besar kita mungkin akan menjawabnya: ular, buaya, singa, macan, dan lainnya.
Perkiraan itu ternyata salah besar. Hewan yang paling mematikan di muka bumi justru bukan hewan yang tinggal di hutan. Bukan pula di gua-gua. Melainkan tinggal bersama manusia dan bersarang di rumah manusia.
Apakah hewan yang dimaksud itu? Ya, hewan yang paling mematikan adalah nyamuk. Setiap tahun, sekitar setengah juta manusia tewas karena gigitan nyamuk.
Dampak dari gigitan nyamuk bisa memunculkan penyakit yang mematikan, antara lain demam berdarah, malaria, dan lainnya yang belum diketahui manusia.
Hewan Paling Lemah
Dibandingkan dengan hewan-hewan lain, nyamuk tergolong hewan paling lemah. Tidak perlu senjata api atau senjata tajam untuk membunuhnya. Cukup menepukkan dua telapan tangan, nyamuk tewas seketika.
Berapa berat nyamuk dewasa? Berat nyamuk dewasa juga tergolong sangat ringan dibandingkan dengan berat tubuh manusia. Beratnya berkisar 2 hingga 2,5 miligram.
Dibandingkan dengan berat manusia yang rata-rata 50 kilogram, perbandingan berat nyamuk bisa nol koma nol nol nol, sekian. Begitu banyak angka nol di belakang koma. Artinya, sangat-sangat ringan.
Namun, justru dengan lemah dan ringannya nyamuk justru menjadi hewan paling mematikan terhadap manusia.
Hal ini menjadi pelajaran tersendiri bahwa manusia tidak patut sombong dan merasa paling hebat. Karena yang paling mematikan manusia hanya hewan kecil dan sangat ringan, yaitu nyamuk.
Ibrah Tanda-tanda Kekuasaan Allah
Selain pelajaran tentang larangan kesombongan tadi, sudah sepatutnya manusia meyakini betapa hebatnya kekuasaan Allah.
Allah subhanahu wata’ala menjadikan hewan paling mematikan terhadap manusia hanyalah nyamuk. Ukurannya sangat kecil dengan berat 2,5 miligram.
Bayangkan jika nyamuk seberat burung elang. Boleh jadi, tidak ada manusia yang bisa hidup di bumi ini. Karena mereka semua musnah oleh gigitan nyamuk.
Tentang ukuran nyamuk yang sangat kecil ini tentu bukan terjadi dengan kebetulan. Melainkan, karena ciptaan Allah.
Dalam Surah Al-A’la Allah berfirman, “Dan yang menentukan kadar (masing-masing) dan memberi petunjuk.” (QS. Al-A’la: 3)
Dari ayat ini, nyamuk dengan ukuran kecil dan super ringan bukan sekadar agar bisa terbang cepat. Tapi untuk menyesuaikan ukuran tubuh manusia.
Hal ini agar meskipun ada nyamuk yang bisa menjadi hewan paling mematikan, tapi tidak menjadikan manusia punah.
Dan bukan sekadar ukuran kecilnya saja, nyamuk yang ‘boleh’ menghisap darah manusia hanya yang betina saja. Hal ini karena nyamuk betina membutuhkan nutrisi untuk telur-telur mereka. Dan itu ada di darah manusia dan hewan.
Bayangkan jika semua nyamuk bisa menghisap darah manusia. Boleh jadi, jumlah kematian manusia bisa berlipat dari saat ini. Dan hal itu sangat membahayakan hidup manusia.
Begitu pun dengan masa ‘aktif’ hidup nyamuk. Usia nyamuk tidak seperti kerbau, kambing, kuda, apalagi buaya yang bisa puluhan tahun.
Usia nyamuk cukup dua hingga empat pekan saja. Setelah itu, nyamuk akan mati dengan sendirinya, tanpa disemprot pembasmi seragangga buatan manusia.
Begitu banyak tanda-tanda kekuasaan dan kebesaran Allah di alam raya ini. Sayangnya, tidak banyak mata hati manusia yang melihat. [Mh]