BANYAK manusia cenderung lebih fokus kepada apa yang tidak mereka miliki, ketimbang mensyukuri berbagai macam hal yang sudah mereka miliki. Ustaz Cahyadi Takariawan memberikan nasihat untuk hiduplah sepenuh syukur.
Ibnu Az Zubair pernah mengatakan, “Wahai sekalian manusia, sesungguhnya Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda: Seandainya manusia diberi lembah penuh dengan emas, maka ia masih menginginkan lembah yang kedua semisal itu. Jika diberi lembah kedua, ia pun masih menginginkan lembah ketiga. Perut manusia tidaklah akan penuh melainkan dengan tanah. Allah tentu menerima taubat bagi siapa saja yang bertaubat.” (HR. Bukhari).
Andai saja manusia pandai bersyukur, niscaya itu akan membahagiakan hatinya.
Membuat dirinya selalu puas dan ridha dengan pemberian dan karunia dari Allah.
Seberapapun karunia yang Allah berikan, selalu disyukuri dengan sepenuh hati.
Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, “Barangsiapa yang tidak mensyukuri yang sedikit, maka ia tidak akan mampu mensyukuri sesuatu yang banyak.” (HR. Imam Ahmad).
Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
View this post on Instagram
Pada kenyataannya, manusia tidak akan bahagia ketika mereka selalu fokus kepada apa yang tidak mereka miliki.
Bahagia itu adalah ketika pandai bersyukur atas setiap nikmat dan anugrah yang Allah berikan kepada kita.
Manusia selalu menderita ketika mereka mengkesali hal-hal yang tidak mereka miliki, atau menghendaki apa yang bukan milik mereka.
Sangat banyak nikmat Allah, namun mereka tidak mensyukurinya.
Sedangkan hal-hal yang belum Allah berikan kepada mereka, selalu mereka ingat dan mereka gugat.
Hiduplah Sepenuh Syukur
Baca juga: Membangun Sikap Syukur Bersama Anak
Bisa jadi hal-hal yang belum ia miliki, karena ditunda pemberian oleh-Nya, atau karena dalam hal yang tidak diberikan tersebut ada keburukan yang Allah ingin hindarkan dari dirinya.
Sayang manusia terus menerus terobsesi untuk hal-hal yang tidak mereka miliki, dengan mengabaikan dan tidak mensyukuri hal-hal yang sudah mereka miliki.
Sesungguhnyalah nikmat Allah yang diberikan kepada manusia tidak terhingga, tidak bisa kita menghitungnya.
“Dan Dia telah memberimu (keperluanmu) dari segala apa yang kamu mohonkan kepadanya. Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, tidaklah dapat kamu menghitungnya. Sesungguhnya manusia itu sangat lalim dan banyak mengingkari (nikmat Allah).” (QS. Ibrahim: 34).[Sdz]