APA mungkin Indonesia yang bebaskan Al Aqsha? Ditulis oleh Edgar Hamas selaku Founder Gen Saladin.
Pertanyaan itu sempat aku percayai, dan kini agak mengernyitkan dahi.
Masalah kita yang terlalu banyak ini, pasti butuh waktu dan usaha sangat keras untuk menyelesaikannya.
Rasa-rasanya, bangsa ini masih jauh dari peran besarnya untuk membebaskan Al Aqsha. Jauh. Jauh sekali.
Mungkin, karena realitas terlalu pahit dan cita-cita yang terlalu luhur, jadi bayangan jaraknya terlampau jauh dalam benak.
Tapi semua pesimisme itu diobati dalam pertemuan bersama rekan-rekan Qudwah Indonesia beberapa hari lalu.
Bertemu dengan orang-orang yang setiap harinya mengurus segala pembelaan pada negeri para nabi itu membuatku kembali sadar: bahwa selalu ada optimisme bahkan di tengah sumur gelap, seperti kisah Yusuf.
Selalu ada harapan meski realitas tak menutup semua pintu, seperti kisah Nabi Zakaria. Ah, dua nama itu saja, adalah nabi-nabi pejuang di bumi Palestina.
Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
“21 tahun lagi Indonesia emas, dan target kita, 20 persen generasi emas di masa depan adalah generasi pembebas Al Aqsha, ustaz”, tutur Ustaz Lukman Hakim direktur Qudwah.
Ini dia! Ini arah yang saya sudah lama tak dapatkan. Ini dia masterplan yang sudah lama tak saya dengar.
Ketika beberapa orang masih bingung harus memulai dari mana, saya bersyukur pada Allah, bahwa sudah ada orang-orang yang secara serius membuat kurikulum Al Aqsha, datang ke masjid dan sekolah, ke kampus dan desa-desa.
Seorang guru mengatakan bahwa salah satu ilmu terpenting bagi manusia adalah matematika, karena ilmu ini adalah cara yang membuat pikiran kita mampu mengolah rencana dengan angka-angka terukur dan akurat.
Dan pembebasan Al Aqsha, sangat mungkin terjadi dari bangsa Indonesia, jika ada rencana pencapaian yang jelas, akurat dan efektif.
Dan itu hanya bisa dilakukan dengan amal-amal bersama, bukan perseorangan.
Akan ada berapa ratus sekolah yang kita kunjungi untuk mengedukasi tentang Palestina.
Apa Mungkin Indonesia yang Bebaskan Al Aqsha?
Baca juga: Bahwa untuk Membebaskan Al Aqsha, Kamu Harus Fokus Memenangkan Bidangmu
Akan ada berapa ribu masjid, berapa ratus universitas dan berapa puluh ribu relawan.
Ustaz Lukman memberi sebuah bayangan, “Kalau sekarang kita mengedukasi anak SMP, maka 21 tahun lagi (2045) mereka akan jadi para orangtua.” Anak TK/SD hari ini akan jadi mahasiswa, anak kuliah hari ini akan jadi pemegang kebijakan di masa depan.
Jika awareness pembebasan Al Aqsha menyala pada anak muda masa kini dengan jangkauan yang sudah ada, maka esok kita akan punya, setidaknya 20% generasi emas yang siap bebaskan Al Aqsha.
Dulu, di masa Shalahuddin, 20% prosentase tentaranya berasal dari Maroko, begitu tulis Dr Hasna Asy Syarif Al Kattani.
Maroko ini jauh dari Palestina, tapi mereka memiliki porsi besar dalam pasukan Shalahuddin.
Kenapa? Karena masyarakat Maroko kala itu paling banyak pengalamannya menghadapi pasukan Salib.
Mereka teruji dengan masalah. Mereka siap secara mental, dan terukur secara jumlah.
Apa mungkin, kelak 20% pembebas Al Aqsha masa depan bukan dari Maroko barat, tapi Indonesia dari timur?
Langkahmu, akan menjawab.[Sdz]