• Tentang Kami
  • Iklan
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
Kamis, 5 Juni, 2025
No Result
View All Result
FOKUS+
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah
Chanelmuslim.com
No Result
View All Result
Home Khazanah

Adab dalam Memberi Nasihat (2)

Januari 13, 2025
in Khazanah, Unggulan
Adab dalam Memberi Nasihat (2)

foto:pinterest

70
SHARES
541
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterWhatsappTelegram
Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM
ADVERTISEMENT

ADA PUN untuk kekeliruan yang bukan sekedar aib pribadi tapi penyimpangan yang merusak orang banyak, merusak masyarakat, negara, dan agama, maka ini boleh dinasihati terang-terangan.

Ini bukan termasuk ghibah dan bukan pula tajasus (mencari-cari kesalahan org lain) yang terlarang.

Para salaf mengatakan:

قال ابن عيينة: «ثلاثةٌ ليست لهم غيبة: الإمام الجائر، والفاسق المعلِنُ بفسقهِ، والمبتدعُ الذي يدعو الناس إلى بدعته»

Sufyan bin Uyainah berkata:

Ada tiga hal yg bagi mereka tidak termasuk ghibah:

– Menggunjing pemimpin yang zalim
– Orang fasik yang terang-terangan kefasikannya
– Ahli bid’ah yg mengajak manusia kepada kebid’ahannya. (Al Baihaqi, Syu’abul Iman No. 6374).

قال الحسن البصري: «ثلاثةٌ ليست لهم حُرمةٌ في الغيبة: فاسقٌ يعلنُ الفسقَ، والأميرُ الجائر، وصاحب البدعة المعلِنُ البدعة»

Hasan Al Bashri berkata ada tiga hal yg tidak diharamkan mengghibah mereka:

Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

– Orang fasik yang terang-terangan fasiknya
– Pemimpin yang zalim
– Pelaku bid’ah yang terang-terangan bid’ahnya. (Al Baihaqi Syu’abul Iman No. 9221).

4. Jangan tunda nasihat jika memang diminta

Nasihat jika diminta adalah wajib, maka jangan menundanya.

KH. Muhammad Muhajirin Amsaar al Bakasi Rahimahullah menjelaskan:

والنصح واجب إذا طلب, و فى الحديث : الدين النصيحة, و معناه أن من طلب منك النصيحة و الإرشاد فعليك ان تنصحه و ترشده ولا تداهنة ولا تفشه, ولا تمسك عن بيان النصيحة

Memberi nasihat adalah kewajiban jika diminta. Dalam hadits disebutkan: “Agama adalah nasihat.” Maknanya, jika seseorang meminta nasihat dan petunjuk darimu, maka wajib bagimu untuk memberinya nasihat dan petunjuk, tanpa menipunya, tanpa membocorkan rahasianya, dan jangan menahan diri untuk memberikan nasihat tersebut. (Misbahuzh Zhalam, 4/290).

Syaikh Abul Hasan Al Mubarkafuri Rahimahullah mengatakan:

Adab dalam Memberi Nasihat (2)

Baca juga: Adab dalam Memberi Nasihat (1)

(وإذا استنصحك) أي طلب منك النصيحة (فانصح له) وجوباً، وكذا يجب النصح وإن لم يستنصحه. وقال في اللمعات: هي سنة، وعند الاستنصاح واجبة. والنصيحة إرادة الخير للمنصوح له

(Jika dia meminta nasihat kepadamu) yaitu memintamu dari nasihat (maka nasihatilah dia), hukumnya wajib, wajib juga memberikan nasihat walau dia tidak memintanya. Disebutkan dalam Al Lum’aat: itu sunah, sedangkan kalau diminta adalah wajib. Nasihat adalah menghendaki kebaikan bagi yang dinasihati. (Mir’ah Al Mafaatih, 5/213).

5. Mendoakan

Bagian ini jangan pernah dilupakan. Sebab, doa adalah senjata orang beriman, dan hati manusia di bawah kekuasaan jari jemari Allah Ta’ala.

Imam Al Munawi menjelaskan:

إذا تمنى أحدكم خيراً من خير الدارين فلْيكثر الأماني فإنما يسأل ربه الذي رباه وأنعم عليه وأحسن إليه فليعظم الرغبة ويوّسع المسألة؛ فينبغي للسائل الإكثار ولا يختصر ولا يقتصر فإن خزائن الجود سحّاء ليلاً ونهاراً ولا يفني عطاؤه عز وجل

Jika salah seorang dari kalian mengharapkan kebaikan dari dua kebaikan; dunia dan akhirat, maka perbanyaklah harapan (doa). Sesungguhnya ia sedang meminta kepada Rabb-nya yang telah membinanya, melimpahkan nikmat kepadanya, dan berbuat baik kepadanya. Maka hendaknya ia memperbesar keinginan dan memperluas permohonan. Karena sepatutnya bagi seorang peminta untuk memperbanyak (permohonannya), tidak membatasi atau mengurangi (permohonannya), sebab perbendaharaan kemurahan-Nya (Allah) senantiasa tercurah siang dan malam, dan pemberian-Nya tidak akan habis. (Faidhul Qadir, 1/320).[Sdz]

Tags: Adab dalam Memberi Nasihat (2)
Previous Post

Menyembelih Kambing Hamil, Apakah Dagingnya Boleh Dimakan?

Next Post

Al-Khansa binti Amru Mengajarkan Bertahan dalam Ketabahan

Next Post
Belajar Setangguh Nabi Ayub

Al-Khansa binti Amru Mengajarkan Bertahan dalam Ketabahan

Glutathione Halal atau Haram

Glutathione Halal atau Haram

Keutamaan dalam Memberi Nasihat

Keutamaan dalam Memberi Nasihat

.:: TERPOPULER

Chanelmuslim.com

© 1997 - 2022 ChanelMuslim - Media Pendidikan dan Keluarga

Navigate Site

  • IKLAN
  • TENTANG KAMI
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • REDAKSI
  • LOWONGAN KERJA

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah

© 1997 - 2022 ChanelMuslim - Media Pendidikan dan Keluarga