NASIHAT adalah sebuah bentuk komunikasi yang bertujuan memberikan rekomendasi atau saran kepada seseorang berdasarkan pengalaman, pengetahuan, atau pemahaman mengenai suatu situasi atau masalah tertentu.
Berikut adab dalam memberi nasihat dalam Islam:
1. Ikhlas Karena Allah Ta’ala
Telah diketahui, bahwa Ikhlas dalam beramal menjadi salah satu syarat diterimanya amal.
Termasuk ikhlas dikala memberikan nasihat; hanya mengharapkan ridha Allah Ta’ala bukan untuk menunjukkan kelebihan dan kehebatan diri, atau menjatuhkan pihak yang dinasihati.
Allah Ta’ala berfirman:
وَمَا أُمِرُوا إِلَّا لِيَعْبُدُوا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ حُنَفَاءَ
“Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus ..” (QS. Al Bayyinah (98): 5).
2. Menggunakan kata-kata yang baik, tepat, dan efektif
Dalam Al Quran, Allah Ta’ala memerintahkan kita berkata-kata yang baik dengan berbagai macam istilah, seperti:
– Qaulan Sadida (perkataan yang benar) (Al Ahzab: 70)
– Qaulan Karima (perkataan yang mulia) (Al Isra: 23)
– Qaulan Ma’rufa (perkataan yang baik) (An Nisa: 5)
– Qaulan Layyina (perkataan yang lemah lembut). (Thaha: 44)
– Qaulan Baligha (perkataan yang menghujam dalam pikiran dan jiwa) (An Nisa: 63)
Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Adab dalam Memberi Nasihat (1)
Baca juga: Nasihat dan Pengingatan, Sumber Motivasi Keharmonisan Keluarga
Semua ini bertujuan agar pihak yang dinasihati tersentuh jiwa dan pikirannya, serta tunduk hatinya, sehingga berubah lebih baik dr sebelumnya.
Allah Ta’ala berfirman:
فَبِمَا رَحۡمَةٖ مِّنَ ٱللَّهِ لِنتَ لَهُمۡۖ وَلَوۡ كُنتَ فَظًّا غَلِيظَ ٱلۡقَلۡبِ لَٱنفَضُّواْ مِنۡ حَوۡلِكَۖ
Maka berkat rahmat Allah engkau (Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya engkau bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka akan menjauhkan diri dari sekitarmu. (QS. Ali ‘Imran: 159).
3. Jangan sebarkan isi nasihat kecuali ada alasan syar’i
Hendaknya orang yang menasihati menyembunyikan nasihatnya, apalagi terkait aib pribadi seseorang.
Baik itu urusan rumah tangga, maksiat, dan aib lainnya.
Di sisi lain, dengan disembunyikan maka bagi yang memberikan nasihat bisa lebih menjaga keikhlasan dlm memberikan nasihat dan terhindar dari bangga diri.
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:
وَمَنْ سَتَرَ مُسْلِمًا سَتَرَهُ اللَّهُ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ
Siapa yang menutupi aib seorang muslim maka Allah akan menutupi aibnya di dunia dan di akhirat. (HR. Muslim).[Sdz]