TENTANG memberi. Sakit hati. Sudah jelas. Hatiku bukan pualam. Tak sadar menetes sedikit airmata.
Kalau banyak-banyak takut dehidrasi, Hehe.
Topiknya apa sih?
Tentang Memberi
Kalau diingat-ingat pengorbanannya, pemberiannya, lalu ingat balasannya, cuma gitu aja.
Bilang terima kasih juga tidak.
Ada adegan yang bikin semua orang khawatir ‘jangan-jangan dibalikin, karena fitnah bahwa barang yang dikasih ada kleniknya.
Yaa sudahlah.
Masih banyak hal penting lain yang harus diperhatikan.
Dan .. kalau ingat yang sudah dilakukan, seberapa banyak cinta yang tertanam, seberapa banyak rasa kasihan yang timbul, seberapa banyak waktu yang terlewat, maka ..
Sakit hati akan muncul lagi.
Lebih mudah untuk mengingat apa yang kita beri.
Bukan apa yang menjadi balasan, yang seringkali dibalas dengan asal-asalan, dengan menyakitkan, dengan sembarangan.
Ingat saja satu: hanya memberi, tak harap kembali.
Kasih ibu menyinari dunia.
Semangat! Untuk para ibu yang anaknya suka membentak.
Untuk para ibu yang anaknya tak tahu adab.
Untuk para ibu yang air susu dibalas air asam jawa.
Untuk para ibu yang suka kecewa.
Masih ada surga yang menanti para ibu yang sibuk memberi sehingga kasihnya lebih daripada matahari yang mampu menerangi dunia.
Jangan pikirkan balasannya, pikirkanlah apa lagi yang masih bisa diberi …
Kepada sesama kepada dunia …
Baca juga: Hari Terakhir, SMA JISc Laksanakan MPLS Mabit Bersama Mam Fifi
Dari buku Aidh al Qorny, beliau menyatakan: “Manusia, pada Allah saja tidak mampu membalas dengan layak apalagi pada sesama manusia”.
Jadi, fokuslah pada …satu main point.
“Hanya memberi, tak harap kembali, bagai mentari menerangi dunia.“
Matahari tidak pernah minta kembali.
Kalau minta, wah tambah gosong kita.
# Reflective thingking skill. Sabtu pagi di SMU Jibbs boarding school.