SAYA tak mau sakit saya menjadi ajang untuk kalian reuni dan tertawa bersama. Saya enggak enak sama malaikat. Apalagi pas saya lagi sakaratul maut.
Aduh. Saya malu sama malaikat punya teman kayak begitu.
Saya mungkin sok tahu karena saya juga suka sok kece dan foto-foto diri. Kalau saya rasa bagus dan unik saya upload.
Walaupun deg-degan kena semprot ustaz yang melarang foto wanita berseliweran di media sosial.
Makanya saya enggak mau nge-add dan accept ustaz, tapi kadang perlu juga sih berteman dengan para ustaz untuk tahu info atau tausiyah dan lain-lain yang suka dibagi para ustaz.
Semoga pas saya nge-upload foto selfie saya, si ustaz lagi sibuk, jadi enggak buka Facebook.
Saya mau bicara begini sebenarnya.
Saya agak enggak sreg ketika teman lama saya kasih tahu bahwa ada salah satu teman kami yang sudah sakit gawat sekali sampai masuk ICU yang umurnya sama kayak saya dan lincah juga, cuma lebih kalem dari saya.
Tak lama beliau meninggal dunia. Semoga husnul khatimah.
Topik utamanya adalah teman-teman saya mengirim foto selfie dan wefie yang mana menggambarkan foto selfie yang ceria dan ketawa semua dan bahagia serta senang.
Saya bingung, kok menjenguk orang sakit dan melayat teman meninggal juga menampilkan foto selfie yang semua tertawa dan bahagia dengan jari tangan ke sana dan kemari tanda v.
Di situ saya merasa ada yang tidak pas.
Baca Juga: Mam Fifi Marah
Saya Tak Mau Sakit Saya Jadi Ajang Kalian Reuni dan Tertawa Bersama
Apa saya berlebihan ya? Lebay kata anak muda zaman sekarang. Ah, hati ini tak bisa diajak kompromi. Maafkan.
Saya enggak bisa mentolerir foto selfie teman-teman yang bahagia dan tertawa ceria ketika nanti menjenguk saya ketika naudzubillah saya masuk rumah sakit,
Jangan datang ya. Jangan membawa kamera. Please, letakkan handphone di kotak yang akan keluarga atau staf saya sediakan.
Saya tak mau sakit saya menjadi ajang untuk kalian reuni dan tertawa bersama. Saya enggak enak sama malaikat. Apalagi pas saya lagi sakaratul maut.
Aduh. Saya malu sama malaikat punya teman kayak begitu.
Juga jangan foto sama jenazah saya. Hii… nanti saya datang lho. Saya akan minta izin untuk balik jenguk kalian, mau?
Maafkan. Saya menulis pesan atau wasiat ini tanpa tekanan dari siapa pun. Fifi P Jubilea (Ummu Ismail).
Rasulullah bersabda, “Barangsiapa menutup (aib/cacat) seorang muslim maka Allah akan menutup aibnya di dunia dan akhirat.” (HR Muslim)
(Catatan Mam Fifi, November 2019)
By: Fifi P. Jubilea (S.E., S.Pd., M.Sc., Ph.D – Oklahoma, USA).
Owner and Founder of Jakarta Islamic School (Jakarta fullday); Kalimalang, Joglo, Depok.
Owner and Founder of Jakarta Islamic Boys Boarding School – Megamendung
Owner and Founder of Jakarta Islamic Girls Boarding School – Mega cerah
Next;
Owner and Founder of Jubilea Islamic College (2023) – Purwadadi Subang – setara SMP dan SMU. Boys and girls.
Owner and Founder of Jubilea University (2024) – Purwadadi and Malaka
Mam Fifi P. Jubilea (+62 813‑8943‑1070)
Founder and Owner of Jakarta Islamic School, Jakarta Islamic Boys Boarding School (JIBBS), Jakarta Islamic Girls Boarding School (JIGSc)
Visit: //www.facebook.com/fifi.jubilea
Jakarta Islamic School (JISc/JIBBS/JIGSc): Sekolah sirah, sekolah sunnah, sekolah thinking skills (tafakur), sekolah dzikir dan sekolah Al-Qur’an, School for leaders
For online registration, visit our website:
𝗵𝘁𝘁𝗽𝘀://𝘄𝘄𝘄.𝗷𝗮𝗸𝗮𝗿𝘁𝗮𝗶𝘀𝗹𝗮𝗺𝗶𝗰𝘀𝗰𝗵𝗼𝗼𝗹.𝗰𝗼𝗺/
Further Information:
0811-1277-155 (Ms. Indah; Fullday)
0899-9911-723 (Mr. Mubarok; Boarding)
Website:
https://ChanelMuslim.com/jendelahati
https://www.jakartaislamicschool.com/category/principal-article/
Facebook Fanpage:
https://www.facebook.com/jisc.jibbs.10
https://www.facebook.com/Jakarta.Islamic.Boys.Boarding.School
Instagram:
www.instagram.com/fifi.jubilea
Twitter:
https://twitter.com/JIScnJIBBs
Tiktok: