DI PERTH, anak-anak JIGSc lagi main, sekalian belajar, nginap di rumahku.
Memang kalau program Excursion atau program immersion, paling bagus di rumah agar bisa sholat berjamaah, ajarin masak dan lain-lain.
Bisa juga memberikan arahan dan Tausiyah. Apalagi kalau anak perempuan yang berangkat, wajibnya di rumah bukan di hotel.
Pagi ini, anak-anak tidak sekolah, maka sekaligus aku ajarin makanan anak bule yang hasilnya adalah tempat sampah enggak banyak isinya. Sebab makanan mereka khan cenderung simple.
Jadi jatah sampah di Australia hanya satu bin.
Biasanya mereka makan sandwich atau crackers dan buah apple atau pisang, juga kalau masak steak tak banyak bumbu dan rempah, tidak pakai iris-iris bawang, hanya merica bubuk dan sejenis oregano.
Anak-anak JIGSc Lagi Main di Perth
Nah, anak-anak pagi ini aku ajarkan masakan Indonesia, tapi didahului dengan makan kellogs dan susu habis sholat subuh berjamaah.
Yang penting perut kenyang dulu sebelum kerja.
Menu kali ini adalah ..
1) roti bakar – ini juga ada seninya, roti dioles mentega dulu luarnya agar dia nampak creamy bermentega ..@ bakarnya di taman.
2) spaghetty
3) piscok
Piscok pisangnya harus dipanaskan dengan mentega dulu agar dalamnya enggak mentah.