Chanelmuslim.com – Pagi itu beberapa orang akhwat berkumpul di masjid dan saya duduk di pojokan, asik juga sendirian. Kemudian saya dengar salah satu di antara mereka mengajak membaca al matsurat, dan disetujui oleh yang lain.
Dalam hati saya ‘kayak de javu’ deh (pernah ngalamin yang kayak gini). Kemudian lantunan al matsurat yang indah terdengar dan saya jadi enak deh tinggal ngikutin saja. Sampai akhirnya terdengar isak tangis dari salah satu akhwat ketika sampai pada kalimat ‘wa ilaykal mashiir’.
Seperti biasa sambil dzikir saya mikir, “Ada apa ya? Lembut sekali hati akhwat muda itu, baca al matsurat saja sampai nangis, entah apa yang ada dalam pikirannya.”
Baca juga: Saat Anakku 19 Tahun
Dan saya coba untuk lebih khusyu siapa tahu saya menemukan ayat atau kalimat yang bisa bikin saya nangis juga dan lebih khusyu (kayak akhwat itu).
Ketika semua sudah selesai, saya hendak beranjak pulang (oh ya as info masjid komplek ini enak banget karena limited jamaahnya, yang ngurus galak jadi semuanya teratur dan nyaman). Nah, ketika saya pulang dan melewati mereka saya tertegun kok yang tadi nangis malah dimarahin, ditegur keras tepatnya, kayaknya mereka akhwat yang lagi mabit deh.
“Kalau baca ayat-ayat Al-Qur’an jangan fokus pada yang lain-lain. Ukhti… benerin dulu tahsinnya, tajwid itu penting, kalau tajwid kita masih berantakan ya fokus pada itu dulu, sehingga tidak perlu nangis-nangis.”
Sambil jalan pulang saya jadi bingung, kayaknya membenarkan tajwid satu perkara dan menangis karena baca ayat Allah perkara lain deh. Dua-duanya benar tapi gak bisa tunggu tajwid benar dulu lalu baru boleh nangis karena membaca ayat Allah.
Buat saya pribadi akhwat yang tadi menangis karena membaca ayat-ayat Allah itu lebih keren daripada yang sibuk membenarkan tajwid, lagian membenarkan tajwid mah bukan saat baca almatsurat.
Kesimpulan saya, seorang ukh atau akh pada saudaranya itu harus lebih ihsan jangan sedikit-sedikit harus ingin kasih tahu atau merasa diri paling benar. Memang benar apa yang dikatakan: “Tajwid harus diperbaiki” tapi jangan cuma fokus pada apa yang dirasa benar sehingga orang lain terlihat salah.
Hmm, rasanya aku ingin kembali pada kumpulan itu dan dengan sok tahunya aku akan menawarkan diri.
“Assalamu’alaikum Ukhti sekalian, saya saja deh yang jadi murrobiyah kalian. Hahaha….”
Ah, tiba-tiba keluar deh sifat saya yang selalu ingin jadi sesuatu karena gak puas dengan sesuatu.
Intinya; kenapa kita selalu fokus pada apa yang orang lain ‘kurang’ tapi tidak apresiasi pada apa yang orang lain ‘lebih’. Hmm?!
(Billymoon, 18 Januari 2015)
Allah berfirman, “Dan agar orang-orang yang telah diberi ilmu, meyakini bahwasanya Al-Qur`an itu haq, dari Tuhan-mu, lalu mereka beriman dan tunduk hati mereka kepada-Nya dan sesungguhnya Allah adalah benar-benar Pemberi petunjuk bagi orang-orang yang beriman kepada jalan yang lurus.” (QS. Al Hajj: 54)
Website:
https://ChanelMuslim.com/jendelahati
https://www.jakartaislamicschool.com/category/principal-article/
Facebook Fanpage:
https://www.facebook.com/jisc.jibbs.10
https://www.facebook.com/Jakarta.Islamic.Boys.Boarding.School
Instagram:
www.instagram.com/fifi.jubilea
Twitter:
https://twitter.com/JIScnJIBBS