KEUTAMAAN istighfar menurut hadis dijelaskan oleh Ustaz Iman Santoso, Lc., M.E.I, yaitu di antaranya diberikan jalan keluar dari setiap permasalahan dan kegelisahan serta rezeki yang tidak disangka.
Beberapa keutamaan istighfar dalam hadis
وعنِ ابْنِ عَبَّاسٍ رضِي اللَّه عنْهُما قَال: قالَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ: منْ لَزِم الاسْتِغْفَار، جَعَلَ اللَّه لَهُ مِنْ كُلِّ ضِيقٍ مخْرجًا، ومنْ كُلِّ هَمٍّ فَرجًا، وَرَزَقَهُ مِنْ حيْثُ لاَ يَحْتَسِبُ رواه أبو داود.
Dari Ibnu Abbas radhiyallahu anhu berkata, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,
“Siapa yang membiasakan istighfar, Allah berikan setiap kesempitan jalan keluar, setiap kegelisahan ada peluang dan Allah memberi rizki dari arah yang tidak disangka”( HR Abu Dawud).
6/1874- وعنِ ابْنِ مَسْعُودٍ قَالَ: قَالَ رسُولُ اللَّه ﷺ: منْ قَالَ: أَسْتَغْفِرُ اللَّه الَّذِي لاَ إِلَهَ إِلاَّ هُو الحيَّ الْقَيُّومَ وأَتُوبُ إِلَيهِ، غُفِرَتْ ذُنُوبُهُ وإِنْ كَانَ قَدْ فَرَّ مِنَ الزَّحْفِ رواه أبو داود والترمذي والحاكِمُ، وقال: حدِيثٌ صحيحٌ على شَرْطِ البُخَارِيِّ ومُسلمٍ.
Dari Ibnu Mas’ud radhiyallahu anhu berkata, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,
“Siapa yang mengatakan astaghfirullah aladzi laa ilaaha illa huwal hayyul qoyyum wa atubu ilaihi. Allah ampuni dosanya walaupun pernah lari dari jihad”.
(HR Abu Dawud, At-Tirmidzi dan Hakim, hadis sahih menurut syarat Bukhari dan Muslim)
Sayyidul Istighfar (Penghulu Istighfar)
7/1875- وعنْ شَدَّادِ بْنِ أَوْسٍ عن النَّبِيِّ ﷺ قالَ: سيِّدُ الاسْتِغْفار أَنْ يقُول الْعبْدُ: اللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّي، لاَ إِلَه إِلاَّ أَنْتَ خَلَقْتَني وأَنَا عَبْدُكَ، وأَنَا عَلَى عهْدِكَ ووعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ، أَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صنَعْتُ، أَبوءُ لَكَ بِنِعْمتِكَ علَيَ، وأَبُوءُ بذَنْبي فَاغْفِرْ لِي، فَإِنَّهُ لاَ يغْفِرُ الذُّنُوبِ إِلاَّ أَنْتَ. منْ قَالَهَا مِنَ النَّهَارِ مُوقِنًا بِهَا، فَماتَ مِنْ يوْمِهِ قَبْل أَنْ يُمْسِيَ، فَهُو مِنْ أَهْلِ الجنَّةِ، ومَنْ قَالَهَا مِنَ اللَّيْلِ وهُو مُوقِنٌ بِهَا فَمَاتَ قَبل أَنْ يُصْبِح، فهُو مِنْ أَهْلِ الجنَّةِ رواه البخاري.
Dari Syadad bin Aus radhiyallahu anhu, dari Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda, “Sayyidul Istighfar seorang hamba Allah mengatakan,
“Ya Allah, Engkaulah Tuhanku tiada tuhan selain Engkau yang menciptakan aku. Dan aku adalah hamba-Mu, dan aku akan setia pada janjiku kepada-Mu semampuku.
Aku berlindung kepada-Mu dari keburukan yang aku perbuat. Kuakui segala nikmat-Mu atasku dan aku akui segala dosaku.
Maka ampunilah aku karena sesungguhnya tidak ada yang bisa mengampuni dosa kecuali Engkau.”
Baca Juga: Manfaat Istighfar Menurut Hadis
Keutamaan Istighfar Menurut Hadis
“Siapa yang membaca sayyidul istighfar pada siang hari dengan yakin, kemudian meninggal dunia sebelum datang waktu sore, maka dia termasuk ahli surga.
“Dan siapa saja yang membaca di waktu malam dengan yakin, kemudian dia meninggal sebelum pagi, maka dia juga termasuk penghuni surga.” (HR. al-Bukhari).
Demikian pentingnya Istighfar dan besarnya keutamaan yang disebutkan dalam sebagian ayat Al Qur’an dan Hadis.
Sedangkan Sayyidul Istighfar adalah penghulu atau pemimpin atau rajanya istighfar yang memiliki keutamaan yang luar bisa bagi umat Islam.
Berkata Qatadah:
“إن هذا القرآن يدلكم على دائكم ودوائكم ، فأما داؤكم : فالذنوب ، وأما دواؤكم : فالاستغفار “.
Sesungguhnya Al Qur’an ini menunjukkan penyakit dan obat kepada kalian. Adapun penyakit kalian adalah dosa, sedangkan obatnya adalah istighfar.
Berkata Hasan Al-Bashri,
“Perbanyaklah istighfar di rumah kalian, di tempat makan kalian, di jalan-jalan kalian, di pasar-pasar kalian, di majelis-majelis kalian, dan di mana saja kalian berada, karena kalian tidak tahu kapan turunnya maghfiroh itu”.
Semoga kita bisa mengamalkan istighfar sebanyak-banyaknya.[ind]
Sumber: https://t.me/robbanimediatama