KISAH pasca listrik mati. Enggak peduli dengan alibi dan rekayasa yang tercipta. Silakan mengarang bebas. Aku ogah percaya.
Alhamdulillah sampai rumah dengan selamat. Alhamdulillah juga lampu dan AC semuanya menyala. Alhamdulillah lagi ikan koi juga enggak mati, enggak ada yang wafat.
Rupanya ketika kegelapan mencekam semua ikan koi di tanah Jawa, tukang kebun, satpam dan mbak di rumahku menyelamatkan puluhan ikan koi tersebut dengan menaruh di ember besar.
Lalu enggak tahu deh tuh diapakan. Pokoknya diurus sampai berjam-jam sampai listrik menyala di pukul 11 malam dari siang.
Memang orang-orang yang kerja di rumahku semuanya penyayang binatang dan tumbuhan. Mulai dari ayam kate beranak sampai puluhan juga diurus proses kelahirannya. Bahkan kelinci ketika kawin dan melahirkan.
Ketika kucing juga sakit demam enggak mau makan, semua pada urunan membawa ke dokter hewan di depan jalan, dekat Raden Inten.
Selain itu, ketika ayam pelung juga dicuri orang, semua berduka merindukan suaranya di pagi hari yang membangunkan kami untuk tahajud. Suaranya lebih mantap dari suara alarm ponsel.
Saat ikan koi megap-megap, katanya semua terjun menyelamatkan nyawa ikan koi. Mereka meninggalkan pekerjaannya. Termasuk satpam pun ikut juga.
Katanya sih, air dikurangi dengan cara dikeluarkan pelan-pelan lalu ditambah air dari watertank. Jadi, ada perputaran air secara manual agar oksigen masuk. Lalu ikan cuma lemas-lemas doang.
Baca Juga: Hati-hati dengan Budaya yang Dibawa Guru Impor
Kisah Pasca Listrik Mati
Alhamdulillah, tukang kebun kami pandai betul.
Dan aku pun malam ini agak sedih mendengarkan cerita mereka. Aku membayangkan berapa banyak ikan koi di luar sana yang mati ketika kegelapan menyelimuti tanah Jawa.
Kisah pasca listrik mati. Enggak peduli dengan alibi dan rekayasa yang tercipta. Silakan mengarang bebas. Aku ogah percaya.
Allah berfirman, “Dan kami pasti akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang yang sabar.” (QS. Al-Baqarah: 155)
(Catatan Mam Fifi, Agustus 2019)
By: Fifi P. Jubilea, S.E., S.Pd., M.Sc., Ph.D. (Oklahoma, USA)
# Jakarta Islamic School (Terbaik ke-9 di Jakarta)
# 2800 students, 550 teachers, 40 leaders,
# 80% diterima di PTN (UI, ITB, IPB, Unibraw, Unpad, Undip). 20% diterima di Amerika, Australia, Madinah, Berlin, Belanda, Perancis, Norway, Malaysia, Turkye, Uludag, Istanbul, etc.
# Jubilea Islamic College (Boarding SMU boys and girls in Purwadadi)
Australian curicullum, IGCSE Edexcel-UK, Madinah University, 30 juz tahfiz
8 from 13 students in the class – already accepted in Teknik Sipil Universitas Indonesia.
#Jubilea University; Sister campus (Amerika, Turkye, Madinah) next; Belanda and France.
Bingung? Yuk ketemuan!
Mam Fifi P. Jubilea (+62 813‑8943‑1070)
Founder and Owner of Jakarta Islamic School, Jakarta Islamic Boys Boarding School (JIBBS), Jakarta Islamic Girls Boarding School (JIGSc)
Visit: //www.facebook.com/fifi.jubilea
Jakarta Islamic School (JISc/JIBBS/JIGSc): Sekolah sirah, sekolah sunnah, sekolah thinking skills (tafakur), sekolah dzikir dan sekolah Al-Qur’an, School for leaders
For online registration, visit our website:
𝗵𝘁𝘁𝗽𝘀://𝘄𝘄𝘄.𝗷𝗮𝗸𝗮𝗿𝘁𝗮𝗶𝘀𝗹𝗮𝗺𝗶𝗰𝘀𝗰𝗵𝗼𝗼𝗹.𝗰𝗼𝗺/
Further Information:
0811-1277-155 (Ms. Indah; Fullday)
0899-9911-723 (Mr. Mubarok; Boarding)
Website:
https://ChanelMuslim.com/jendelahati
https://www.jakartaislamicschool.com/category/principal-article/
Facebook Fanpage:
https://www.facebook.com/jisc.jibbs.10
https://www.facebook.com/Jakarta.Islamic.Boys.Boarding.School
Instagram:
www.instagram.com/fifi.jubilea
Twitter:
https://twitter.com/JIScnJIBBs
Tiktok: