Tapi sekarang, JIGSc dikelola guru-guru muda, yang kadang galak, kadang baik, kadang kayak teman kalau habis gajian, dan kadang pecicilan. Maklum, jarak antara santri girls dengan guru atau ustazahnya tuh nggak jauh.
Di boarding kami ada 5-6 dapur cantik. Dan semuanya function. Kalau hari Ahad, biasanya pada nyeblak. Bikin seblak ala girls.
Ada juga yang bikin pancake. Ya, suka-suka deh. Aku sih cukup puas dengan mie rebus dan balado telur pakai petai.
Kalau hari Ahad pagi, anak girls setalah setoran tahfidz. Belajar Taekwondo dulu sama Sabeum Nida yang juga guru PPKn dan Geografi. Yang kebeneran juga sudah DAN 2.
Baca juga: Eljibiti Bukan Hanya di Boarding School
Biasanya, anak-anak pergi belanja naik angkot sama guru atau mbak catering. Kadang juga sama kepala sekolah ke pasar tradisional.
Ada anak yang nggak pernah ke pasar menjerit, “Ustazah, kok becek. Ih, nih apaan di kurungan? Ternyata, itu ayam jago. Haha.”
Dan mereka excited, “Bisa ditawar, tapi mesti pintar bahasa Sunda. Sabaraha?”
Awalnya, malas-malasan. Biasanya karena sudah capek belajar pada mau rebahan di kamar boarding yang ber-AC. Di Puncak kok pakai AC? Kalau siang panas. Kalau malam angin dingin sekitar 17 derajat.
Rebahan sambil main handphone setelah sepekan belajar adalah hal terenak di dunia. Di JIGSc, anak-anak SMU boleh bawa handphone tapi tanggung jawab.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, “Sungguh, para malaikat merendahkan sayapnya sebagai keridaan kepada penuntut ilmu. Orang yang berilmu akan dimintai ampunan oleh penduduk langit dan bumi, bahkan hingga ikan yang ada di dasar laut.”(HR. Abu Daud, Tirmidzi dan Ibnu Majah)
Website:
https://ChanelMuslim.com/jendelahati
https://www.jakartaislamicschool.com/category/principal-article/
Facebook Fanpage:
https://www.facebook.com/jisc.jibbs.10
https://www.facebook.com/Jakarta.Islamic.Boys.Boarding.School
Instagram:
www.instagram.com/fifi.jubilea
Twitter: