Beliau menjawab, “Guru agamamu lebih utama engkau hormati. Sebab kebanyakan orangtua lebih peduli dengan keselamatan anaknya di dunia. Sedang guru agamamu peduli dengan keselamatan muridnya di dunia dan di akhirat.”
Memang sebagian orangtua. Lebih khawatir anaknya tidak bisa bahasa Inggris daripada bahasa Arab. Lebih khawatir nilai rapor anaknya jelek daripada shalatnya belang belentong. Lalu lebih memilih anaknya di sekolah favorit sekuler daripada masuk pesantren.
Lebih memilih anaknya sekolah di Eropa daripada di Arab. Juga lebih memilih anaknya punya pacar daripada jomblo. Lebih memilih anaknya menikah dengan orang kaya daripada calon ustaz.
Baca juga: Makanan untuk Jubah
Orangtua juga lebih suka anaknya aktif di komunitas umum daripada di pengajian. Lebih suka anaknya belajar budaya barat daripada budaya Islam. Serta lebih suka anaknya berpakaian modis daripada jilbab lebar.
Lebih…… (silakan ditambah sendiri).
KECUALI jika orangtuanya beriman dan beramal shalih, maka mereka lebih utama juga untuk dihormati. Sebab taat dan berbuat baik kepada orangtua adalah wajib, kecuali jika perintah orangtua berlawanan dengan perintah Allah dan Rasul-Nya maka tidak boleh taat, walau tetap harus berbuat baik.
وَوَصَّيۡنَا ٱلۡإِنسَٰنَ بِوَٰلِدَيۡهِ حُسۡنٗاۖ وَإِن جَٰهَدَاكَ لِتُشۡرِكَ بِي مَا لَيۡسَ لَكَ بِهِۦ عِلۡمٞ فَلَا تُطِعۡهُمَآۚ إِلَيَّ مَرۡجِعُكُمۡ فَأُنَبِّئُكُم بِمَا كُنتُمۡ تَعۡمَلُونَ
“Dan Kami wajibkan kepada manusia agar (berbuat) kebaikan kepada kedua orang tuanya. Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan Aku dengan sesuatu yang engkau tidak mempunyai ilmu tentang itu, maka janganlah engkau patuhi keduanya. Hanya kepada-Ku tempat kembalimu, dan akan Aku beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.” (QS. Al-Ankabut: 8)
Jadi siapa yang lebih utama?
Baca selengkapnya di oase ChanelMuslim.com