SUASANA haru dan reflektif menyelimuti Balai Kartini, Jakarta, saat sesi kedua Samara Musikal 2025 digelar pada Sabtu malam (23/8/2025).
Mengangkat tema “Lapang Dada”, sesi ini menjadi puncak kontemplatif yang menyentuh banyak hati, dengan rangkaian acara yang menggabungkan kekuatan seni, spiritualitas, dan kedalaman makna hidup.
Acara dibuka dengan materi penuh makna dari Ustaz Sonny Abi Kim, yang menyampaikan refleksi mendalam dari Surat Thaha ayat 25–28, doa Nabi Musa yang menjadi fondasi tema besar malam itu.
“Lapang dada adalah kunci kehidupan,” tegas Ustaz Sonny.
“Kalau hati lapang, urusan jadi mudah, dan misi hidup pun akan lebih mudah tercapai.”
Ia menyebut doa tersebut bukan hanya permohonan, tapi pola hidup.
Di balik susunan katanya tersembunyi urutan kerja jiwa yang luar biasa.
Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Untuk itu, menurut Ustaz Sonny, manusia perlu melatih jiwanya sebagaimana ia melatih fisiknya.
Ada lima latihan jiwa yang ia sebut sebagai pondasi lapang dada.
Pertama, acceptance — menerima dan meyakini bahwa setiap takdir mengandung kebaikan.
“Tidaklah Allah menetapkan sesuatu kecuali itu yang terbaik. Tidak ada yang tertunda kecuali akan datang di waktu terbaik,” ujarnya.
Kedua, surrender — berserah kepada Allah atas hal-hal di luar kendali.
Ini tentang berdamai dengan masa depan dan hasil akhir. “Hidup kita dalam genggaman Allah yang tak pernah salah.”
Ketiga, gratitude — menyadari dan menghargai setiap limpahan nikmat yang telah Allah beri.
Lapang Dada: Kunci Jiwa Tenang dalam Samara Musikal 2025
Keempat, sincerity — menjernihkan hati dari pengharapan kepada selain Allah.
“Jangan letakkan kebahagiaanmu di mulut orang lain,” pesan Ustaz Sonny.
Dan kelima, forgiveness — menyadari betapa kita butuh dimaafkan oleh Allah dan harus belajar memaafkan diri sendiri dan orang lain.
Tak hanya berbicara konsep, Ustaz Sonny juga menekankan bahwa mengubah “mau” menjadi “mampu” butuh latihan.
Lapang dada bukan hadiah instan, tapi hasil dari proses panjang mengelola jiwa.
Rangkaian sesi kemudian dilanjutkan dengan tadabbur Al-Qur’an bersama Ustaz Bilal Attaki yang mengajak peserta merenungi ayat-ayat tentang kesabaran, penerimaan, dan kekuatan hati di tengah ujian hidup.
Baca juga: Samara Musikal 2025, Ustaz Sonny Abi Kim Bawakan 3 Jurus Membasuh Luka
Emosi peserta memuncak saat musikal teater oleh Feby Putri dipentaskan.
Dengan suara khas dan lirik penuh makna, Feby membawakan kisah tentang pergulatan batin, kehilangan, dan penerimaan dengan cara yang menyentuh jiwa.
Setiap bait terasa seperti pelukan bagi hati yang pernah merasa sesak.
Sesi ditutup dengan sharing session yang hangat dan membumi dari Ustaz Sonny Abi Kim, menjawab pertanyaan peserta seputar kesulitan hidup, cara menghadapi kecewa, dan bagaimana bertumbuh lewat luka.
Samara Musikal 2025 tak hanya menjadi pertunjukan seni, tapi ruang refleksi untuk melatih jiwa, menguatkan hati, dan menumbuhkan lapang dada di tengah realitas hidup yang tak selalu mudah.[Sdz]