TIDAK punya waktu? Mati dong… Tulisan ini disusun oleh Cahyadi Takariawan. Hari pertama Ramadan 1446 lalu, saya berkesempatan mengikuti kuliah tamu dari sepasang Profesor dari UGM, Prof. Muslikhin Hidayat dan Prof Ria Millati. Beliau tengah memberikan kuliah kepada para mahasiswa STIKES Surya Global Yogyakarta.
Salah satu ‘quotes’ yang saya dapatkan dari Prof. Ria adalah, bahwa sebenarnya TIDAK ADA yang disebut “tidak punya waktu” itu.
Misalnya –tidak punya waktu untuk mengaji, tidak punya waktu untuk silaturahmi, tidak punya waktu untuk membaca, tidak punya waktu untuk menulis, tidak punya waktu untuk, tidak punya waktu untuk olahraga, tidak punya waktu untuk menulis komen di grup whatsapp –dan seterusnya.
Ketika seseorang mengatakan “tidak punya waktu”, yang sebenarnya ia katakan adalah –“ada banyak hal penting lain yang harus aku kerjakan saat ini”.
Maka ketika saya mengajak banyak orang untuk menulis, dan mereka mengatakan “saya tidak punya waktu untuk menulis” –saya tahu bahwa yang sebenarnya terjadi adalah “ada banyak hal penting lain yang harus aku kerjakan saat ini, selain menulis”.
Baca juga: Beberapa Waktu yang dapat Dipilih untuk Berolahraga Selama Bulan Puasa
Tidak Punya Waktu
Demikian pula ketika Anda bertanya kepada beberapa teman di sebuah grup whatsapp “mengapa tidak pernah komen, walau hanya dengan emoticon atau menulis sebuah huruf saja” –dan mereka menjawab tidak punya waktu untuk komen; yang sebenarnya terjadi adalah “ada banyak hal penting lain yang harus aku kerjakan saat ini, selain komen di grup whatsapp”.
Karena hanya orang mati saja yang tidak punya waktu. Selama kita masih hidup –artinya masih diberi waktu. Untuk apa? Tentu harus untuk ibadah. Untuk kebaikan. Untuk kemaslahatan.
Selamat menikmati sahur hari ketujuh Ramadan 1446 H.[ind]
Sumber: WA Group Ruang Keluarga