CINTA itu anugerah Allah untuk suami istri: sakinah, mawaddah, dan rahmah. Semuanya ada di area hati.
Para sahabat Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam itu begitu mulia. Nabi melarang umatnya mencela para sahabat. Tapi begitu, mereka tetap manusia yang bisa saja salah.
Ada kisah menarik dari seorang Abdurrahman bin Abu Bakar Ash-Shiddiq radhiyallahu ‘anhuma. Usianya berbeda 26 tahun, lebih muda dari Rasulullah.
Abdurrahman merupakan kakak kandung dari Aisyah radhiyallahu ‘anha. Keduanya merupakan anak-anak dari istri Abu Bakar yang kedua, bernama Ummu Rumman radhiyallahu ‘anha.
Berbeda dengan Aisyah dan ibunya, Abdurrahman masuk Islam tergolong telat. Ia masuk Islam ketika terjadi Fathul Mekah atau penaklukan Kota Mekah.
Namun begitu, Abdurrahman begitu gigih berjuang membela Islam ketika terjadi pertistiwa riddah atau murtad massal pasca wafatnya Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam.
Suatu kali, Khalifah Abu Bakar pernah meminta putranya itu untuk menceraikan seorang istrinya. Sang ayah menilai kalau putranya itu menjadi lalai beribadah karena cinta yang berlebihan pada istri.
Akhirnya, Abdurrahman menceraikan istrinya itu. Tapi belakangan, ia akhirnya ruju’ lagi.
Peristiwa serupa juga terjadi di masa Khalifah Umar bin Khaththab radhiyallahu ‘anhu. Ketika Abdurrahman ikut serta dalam rombongan Khalifah Umar meninjau penaklukan wilayah Syam, ada seorang muslimah yang begitu membuat Abdurrahman jatuh cinta.
Namanya Laila, putri dari seorang pembesar Syam. Ia begitu cantik dan manawan.
Hal ini sempat dimonitoring oleh Khalifah Umar. Khalifah pun meminta agar Laila dinikahkan dengan Abdurrahman. Keluarganya setuju, dan Abdurrahman menikah dengan Laila.
Tapi, ada masalah lain yang muncul kemudian. Istri-istri Abdurrahman lain merasa cemburu. Hal ini karena mereka merasa diperlakukan tidak adil. Mereka pun mengadu ke Aisyah radhiyallahu ‘anha agar Abdurrahman bisa dinasihati.
Waktu pun berlalu. Di luar dugaan, Laila mengalami sakit yang mengenai bagian wajahnya. Penyakitnya tak kunjung sembuh.
Abdurrahman pun tiba-tiba berubah. Cintanya pada Laila tak lagi seperti dulu ketika Laila sehat. Laila merasa dizalimi oleh suaminya itu.
Laila mengadu kepada Aisyah radhiyallahu ‘anha. Aduan ini membuat Aisyah geram. Ia pun memarahi kakaknya itu: “Perlakukan dia dengan adil atau pulangkan ke keluarganya!” Begitu kira-kira yang disampaikan Aisyah. Akhirnya, Laila diceraikan Abdurrahman.
Di balik catatan masalah itu, Abdurrahman tergolong sahabat Rasulullah yang begitu tegar menolak kekhalifahan diwariskan ke anak, seperti yang terjadi di masa Muawiyah radhiyallahu ‘anhu.
“Kalian seperti kekuasaan Persia dan Romawi yang mewariskan kekuasaan pada anak-anak mereka. Ini tidak pernah terjadi di masa Abu Bakar, Umar, dan seterusnya,” begitu kira-kira yang ditegaskan Abdurrahman saat usianya lebih dari 70 tahun itu.
Karena penolakan itu, Abdurrahman menolak berbaiat kepada Yazid, putra dari Khalifah Muawiyah. Ia pun menghindarkan dirinya dari Madinah menuju Mekah. Tapi di tengah perjalanan itu, Abdurrahman radhiyallahu ‘anhu meninggal dunia.
**
Tak ada yang langgeng dari cinta suami istri kecuali keadaan hati mereka yang tetap menyatu dan mengikat.
Karena hanya hati yang bisa langgeng. Sementara wajah, fisik; tidak langgeng seperti awalnya. Ia akan keriput, tua, dan tak lagi cantik dan tampan seperti ketika di awal cinta merekah indah. [Mh]




