TINDIHAN saat tidur sering kali dikaitkan dengan hal-hal mistis karena diganggu jin saat tidur, namun sebenarnya terdapat jawaban ilmiah dari situasi tersebut, dinamakan dengan Sleep Paralysis.
Dilansir dari nhs.uk, Sleep Paralysis atau kelumpuhan tidur adalah saat seseorang tidak dapat bergerak atau berbicara saat hendak bangun tidur.
Kondisi ini bisa menakutkan tetapi tidak berbahaya dan kebanyakan orang hanya akan mendapatkannya sekali atau dua kali dalam hidup mereka.
Sleep paralysis biasanya disertai halusinasi yang bisa terjadi saat tidur (hypnagogic hallucinations) atau ketika bangun tidur (hypnopompic hallucinations), dikutip dari Alo Dokter.
Bentuk halusinasi yang dialami bisa beragam, mulai dari merasakan kehadiran seseorang, merasakan adanya dorongan atau tekanan, hingga tubuh terasa melayang.
Apa yang terjadi selama Sleep Paralysis?
Selama kelumpuhan tidur seseorang mungkin akan mengalami hal-hal berikut:
1. Terjaga tetapi tidak dapat bergerak, berbicara atau membuka mata.
2. Merasa ada orang di kamarnya
3. Merasa ada sesuatu yang menekannya.
4. Merasa ketakutakan
Perasaan ini bisa bertahan hingga beberapa menit.
Baca Juga: Jangan Lanjut Tidur setelah Sahur, ini Akibatnya
Sleep Paralysis, Jawaban Ilmiah Tindihan Saat Tidur
Penyebab Sleep Paralysis:
Kelumpuhan tidur ini terjadi ketika seseorang tidak dapat menggerakkan otot saat bangun atau tertidur. Ini karena seseorang dalam mode tidur tetapi otak sedang aktif.
Sleep Paralysis terjadi karena beberapa hal:
- Insomnia
- Pola tidur yang terganggu, misalnya, karena kerja shift atau jet lag
- Narkolepsi yaitu kondisi jangka panjang yang menyebabkan seseorang tiba-tiba tertidur
- Gangguan stres pasca-trauma (PTSD)
- Gangguan kecemasan umum
- Gangguan panik
- Riwayat keluarga dengan kelumpuhan tidur
Lalu bagaimana mencegah Sleep Paralysis?
1. Cobalah untuk tidur secara teratur selama 7 hingga 9 jam sehari
2. Pergi tidur pada waktu yang kurang lebih sama setiap malam dan bangun pada waktu yang sama setiap pagi
3. Berolahraga secara teratur, tetapi jangan lalukan dalam waktu 4 jam sebelum tidur.
4. Jangan makan makanan berat, merokok, atau minum kafein sesaat sebelum tidur.
5. Jangan tidur telentang, ini dapat membuat kelumpuhan tidur menjadi mungkin terjadi.
Jika cara-cara di atas tidak bisa mengatasi kondisi ini, maka segera konsultasikan kepada dokter. [Ln]