• Tentang Kami
  • Iklan
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
Selasa, 18 November, 2025
No Result
View All Result
FOKUS+
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah
Chanelmuslim.com
No Result
View All Result
Home Kisah

Perjuangan Panjang Presenter Rahma Sarita dengan Jilbabnya

Mei 3, 2023
in Kisah
Perjuangan Panjang Presenter Rahma Sarita dengan Jilbabnya

Rahma Sarita, foto: rmol.id

832
SHARES
6.4k
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterWhatsappTelegram
ADVERTISEMENT

PRESENTER Rahma Sarita berbagi kisah. Kisah itu tentang perjuangan panjang antara karir dan jilbabnya.

Tahun 2003 bisa dibilang saat yang sulit terlupakan bagi Rahma Sarita. Saat itu ia bercerai dengan suaminya. Yang paling menyakitkan, anaknya yang baru berusia 11 bulan pun dipaksa ikut berpisah karena mantan suami membawanya.

Rahma yang saat itu berusia 28 tahun tak bisa berbuat banyak. Ia mengalami goncangan batin yang begitu hebat. Tak ada yang bisa ia lakukan kecuali mengadu kepada Allah subhanahu wata’ala.

Saat itulah shalatnya menjadi terasa begitu istimewa. Ia merasakan ibadah shalatnya yang lalu hanya sekadar pemutus kewajiban. Karena di momen itu, shalat menjadi pertemuan indah antara dirinya yang sedang gundah dengan Allah Yang Maha Sayang.

Sebenarnya, di tahun itu, presenter keturunan Arab bermarga Al-Jufri ini sudah biasa mengenakan jilbab. Tapi jilbabnya masih ‘biasa’ saja. Tak ada sentuhan perjuangan seperti yang dirasakan mereka yang hijrah melalui jilbab.

Menjadi Presenter Berita

Sebuah televisi swasta menerimanya sebagai presenter berita. Rahma pun antusias menjalani karir barunya itu.

Sayangnya, ada syarat yang harus ia lakukan. Yaitu, ia harus melepas jilbabnya saat di depan kamera. Demi karir, hal itu ia terima. Dan hanya di depan kamera saja ia melepas jilbabnya. Di luar itu ia tetap mengenakan jilbab. Tapi, jilbab sekadar tradisi saja.

Sebenarnya, saat itu ia masih memahami bahwa jilbab sebagai keutamaan, bukan sebuah kewajiban. Ia memahami itu dari terjemahan ayat yang menyebut dengan kata ‘hendaklah’ mengenakan jilbabnya. Bukan ‘telah diwajibkan’, seperti perintah puasa.

Belakangan, ia pun menyadari kekeliruan itu. Bukan itu maksud dari ayat tentang jilbab itu.

Menemui Anak di Pekalongan

Di tengah kesibukan sebagai presenter, Rahma mendapat kabar bahwa anaknya telah dibawa pindah ke Pekalongan oleh mantan suaminya.

Ia pun rela menyempatkan diri untuk bisa melihat anaknya ke sana. Ketika akan ke Pekalongan, ia hanya punya waktu malam atau seusai siaran berita malam. Karena siangnya ia tidak sempat.

Saat itulah, ia berpikir untuk konsisten mengenakan jilbab. Hal ini bukan karena kesadaran, tapi karena berharap bisa selamat dari gangguan, karena ia sering keluar malam dengan kendaraan umum.

Menikah Lagi

Pada tahun 2011, Allah subhanahu wata’ala mempertemukannya dengan jodoh baru. Dari pernikahan itu, Allah menganugerahinya dua anak. Namun, momen-momen bahagia itu belum menyentaknya untuk berjilbab secara ‘matang’, belum kaffah.

Di celah-celah tahun itu, ia berpindah-pindah kerja. Dari stasiun televisi swasta yang satu pindah ke yang lain. Tapi tetap sebagai presenter berita.

Hal itu ia lakukan agar bisa punya waktu lebih luang bersama keluarga, khususnya anak-anak.

Menjadi Caleg

Pada sekitar tahun 2018, seorang teman di tempat kantor lamanya menawarkannya untuk menjadi caleg atau calon legislatif. Daerah pemilihannya di sekitar Pasuruan Jawa Timur, lokasi tanah kelahirannya.

Ia pun tertarik. Mungkin, kalau jadi nanti, ia bisa melepas profesi lamanya sebagai presenter di televisi.

Mulailah hari-hari sebagai caleg dilakoni Rahma Sarita. Ia harus mondar-mandir Dapil Pasuruan untuk berkampanye.

Ia baru menyadari kalau Dapil itu sangat akrab dengan jilbab. Artinya, kalau ia mau sukses kampanye di wilayah itu, ia harus selalu tetap berjilbab, dalam keadaan apa pun, termasuk di depan kamera.

Mulailah ia tinggalkan profesi sebagai presenter. Kesibukan barunya sebagai caleg lumayan menguras waktu dan tenaga. Tapi satu hal yang maju ia rasakan: ia lebih berkomitmen dengan jilbab, walaupun masih karena ingin sukses menjadi anggota legislatif.

Bahkan, suaminya yang saat itu masih berat hati melihatnya berjilbab pun akhirnya memakluminya. Demi karir baru sebagai caleg.

Tapi rupanya, Allah berkehendak lain. Ia gagal terpilih sebagai anggota legislatif. Ia pun kembali menyibukkan diri sebagai presenter berita.

Namun begitu, ada yang masih berbekas kuat dari interaksinya dengan wilayah Dapilnya di Jawa Timur itu. Ia menjadi lebih berkomitmen untuk setia dengan jilbabnya.

Di tahun 2019, dunia media sosial berkembang begitu pesat. Terutama, YouTube. Ia pun aktif di sebuah channel beritanya. Dan tentu saja, tak ada yang mensyaratkannya untuk melepas jilbab.

Dengan begitu, ia akhirnya bisa memperoleh tiga hal yang ia cintai secara sekaligus: tetap bersama keluarga, menjadi presenter berita, dan tentu saja tetap setia dengan jilbabnya. [Mh]

*) Seperti dituturkan Rahma Sarita dalam tayangan Jabat Jiwa TV.

 

 

 

 

 

 

 

Tags: Perjuangan Panjang Presenter Rahma Sarita dengan Jilbabnya
Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM
Previous Post

Sleep Paralysis, Jawaban Ilmiah Tindihan Saat Tidur

Next Post

Kontroversi Shaf Shalat di Al Zaytun, Waketum MUI Angkat Bicara

Next Post
Kontroversi Shaf Shalat di Al Zaytun, Waketum MUI Angkat Bicara

Kontroversi Shaf Shalat di Al Zaytun, Waketum MUI Angkat Bicara

Haruskah Tukar Cincin Saat Lamaran?

Haruskah Tukar Cincin Saat Lamaran?

Seorang Wanita Tidak Mau Shalat Di Masjid Karena bermazhab Hanafi

Bertakwa Pasca Ramadan

  • Nur Izzaty Hafizah, Meninggal Dunia Akibat Infeksi Bagian Paru-Paru

    Nur Izzaty Hafizah, Meninggal Dunia Akibat Infeksi Bagian Paru-Paru

    125 shares
    Share 50 Tweet 31
  • Terjemahan Hadits Arbain Pertama Lengkap dengan Huruf Latin

    5134 shares
    Share 2054 Tweet 1284
  • Doa Nabi Musa Saat Meminta Jodoh

    244 shares
    Share 98 Tweet 61
  • Doa Ibu yang Mengubah Nasib Anak

    3203 shares
    Share 1281 Tweet 801
  • 124 Nama Sahabiyat untuk Bayi Perempuan

    7629 shares
    Share 3052 Tweet 1907
  • Majelis PAUD Dikdasmen PCA Batang Gelar Festival Milad Muhammadiyah ke-113

    82 shares
    Share 33 Tweet 21
  • The Ultimate Acropolis, Mengunjungi Spot Yunani Kuno yang Mengagumkan

    182 shares
    Share 73 Tweet 46
  • Heboh Perias Pengantin Hijaber Asal Lombok yang ternyata Pria

    68 shares
    Share 27 Tweet 17
  • Kualitas Udara Memburuk, New Delhi India Menutup Semua Sekolah Darah

    90 shares
    Share 36 Tweet 23
  • Mandi Junub Menggunakan Shower

    4882 shares
    Share 1953 Tweet 1221
Chanelmuslim.com

© 1997 - 2025 ChanelMuslim - Media Online Pendidikan dan Keluarga

Navigate Site

  • IKLAN
  • TENTANG KAMI
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • REDAKSI
  • LOWONGAN KERJA

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah

© 1997 - 2025 ChanelMuslim - Media Online Pendidikan dan Keluarga