ChanelMuslim.com – Penyakit jantung bisa dicegah dengan menerapkan gaya hidup sehat dan juga mengatur pola makan dan olahraga.
Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh darah di RSUD Dr. Iskak dan RSI Orpeha Tulungagung dr. Fitranti Suciati Laitupa, Sp.JP., FIHA menyarankan beberapa hal untuk mencegah penyakit jantung.
Penyakit jantung bisa didapat atau karena bawaan. Penyakit jantung bisa didapat karena gaya hidup yang kurang baik seperti pengaturan pola makan dan olahraga.
Karena gaya hidup kurang baik, seseorang bisa menderita hipertensi, koroner, katup rematik, dan penyakit jantung pada kehamilan.
Penyakit jantung koroner merupakan penyakit jantung terbanyak, menyumbang sekitar 80 sampai 90 persen. Jantung koroner disebabkan oleh penyempitan dan penyumbatan pembuluh arteri.
Jika buntu, otomatis jantung tidak mendapatkan darah, sehingga tidak bisa mengedarkan darah ke seluruh organ lainnya.
Penyakit ini juga menyebabkan serangan mendadak dan penyebab kematian tertinggi sampai saat ini.
“Tanda jantung koroner adalah keluhan rasa tidak nyaman di dada atau nyeri dada (angina) yang berlangsung selama lebih dari 20 menit saat istirahat atau saat aktivitas yang disertai gejala keringat dingin atau gejala lainnya seperti lemah, rasa mual, dan pusing,” tutur dokter yang saat ini sedang menempuh pendidikan Fellowship Echonocardiography di RS Harapan Kita Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Baca Juga: Aspirin dapat Tingkatkan Risiko Gagal Jantung Lebih dari 25 Persen
Beberapa Penyebab Penyakit Jantung
Sebaliknya, penyakit jantung bawaan seperti kongenital, katup, dan gangguan kelistrikan jantung tidak bisa dicegah.
Jumlahnya sekitar 1% dari jumlah kelahiran tiap tahun. Mengapa tidak bisa dicegah? Pasalnya, sejak janin, jantungnya sudah bermasalah.
Namun banyak juga di antara mereka yang sebenarnya mengetahui jantungnya bermasalah ketika sudah 20 atau 30 tahun kemudian.
Gangguan kelistrikan jantung frekuensinya kurang lebih 10% dari penyakit jantung.
“Jantung kita memompa setiap detiknya, yang menggerakkan listrik jantung. Gangguan kelistrikan jantung ditandai dengan sering gemetar dan sering pingsan,” kata dokter lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga ini.
Penyakit jantung lainnya yaitu penyakit katup jantung. Menyumbang sekitar 10-15% dari keseluruhan penyakit jantung. Bila ada kerusakan katup, otomatis peredaran darah terganggu.
Penyebab umumnya karena infeksi pada 5 sampai 30 tahun yang lalu. Sakit batuk pilek yang tak terobati dengan benar dan menyebabkan infeksi tenggorokan, kumannya bisa menginfeksi jantung.
Gejala penyakit katup jantung adalah sesak dan nyeri dada.
Penyakit jantung pada kehamilan terjadi pada 1-4% dari seluruh kehamilan terjadi karena perubahan fisiologis ibu hamil.
Penyakit jantung yang bisa terjadi pada kehamilan adalah hipertensi, gangguan kelistrikan jantung, kardiomiopati atau pembengkakan ruang jantung tanpa ada penyebab yang jelas.
Selain itu, dapat juga terjadi perburukan penyakit jantung bawaan dan penyakit katup jantung.
Menurut ibu dua anak ini, penyakit jantung pada kehamilan dapat ditangani jika terdeteksi sejak dini. Bila tidak tertangani dengan baik, bisa membahayakan ibu dan janin.
“Karenanya, saya meminta setiap ibu memeriksakan kehamilan agar bisa tertangani dengan baik jika terdeteksi,” ungkapnya.
Baca Juga: Masa Kecil Bahagia Bisa Turunkan Risiko Penyakit Jantung saat Dewasa
Penyakit Jantung Bisa Dicegah, Baca Saran Dokter Berikut Ini
Fitranti menjelaskan bahwa penyakit jantung bisa dicegah dengan beberapa usaha.
Mengecek kesehatan secara berkala 6 bulan atau 1 tahun sekali untuk usia di atas 40 tahun
“Yang harus dicek adalah body mass indeks, gula darah, kolesterol, tekanan darah, dan rekam jantung secara rutin,” jelasnya.
Mengenyahkan rokok
Fitranti mengingatkan bahwa perokok pasif juga beresiko terkena meskipun perokok aktif lebih beresiko terkena penyakit jantung.
Rajin berolahraga lima kali sepekan dengan durasi sekitar 30 menit
Olahraga yang dilakukan adalah olahraga intensitas sedang dengan denyut 50-70% dari denyut jantung maksimal.
Olahraga intensitas sedang bisa diukur dengan tes bicara, yaitu berbicara tetapi tidak bisa bernyanyi.
“Olahraga yang bisa dilakukan seperti jalan, joging, renang, bersepeda, asal dengan target seperti di atas,” lanjutnya.
Diet atau menjaga pola makan
Yaitu dengan menjaga berat badan ideal, yaitu BMI pada kisaran 18-25, asupan garam 1 sendok teh sehari semalam, asupan gula 4 sendok makan per hari, memperbanyak buah dan sayur dengan 3-5 porsi sehari, dan menjaga asupan minyak.
Istirahat cukup
Yaitu tidur 6-8 jam sehari, termasuk tidur siang. Terakhir adalah mengelola stres, karena hormon kortisol pada stres akan memicu perburukan jantung.
Baca Juga: Mengenal Aritmia Jantung yang sebabkan Pemain Sepak Bola, Sergio Aguero Pensiun
Kontrasepsi yang Aman untuk Jantung
Pada wanita menopause, resiko terjadinya penyakit jantung koroner meningkat karena menurunnya hormon estrogen.
Fitranti menjelaskan bahwa kontrasepsi hormonal seperti pil dan suntik banyak digunakan oleh perempuan, namun lebih memiliki efek samping seperti penggumpalan darah dan hipertensi.
“Himpunan Kardiologi Indonesia lebih menyarankan perempuan untuk menggunakan kontrasepsi non hormonal seperti IUD atau spiral karena lebih aman dan lebih sedikit pengaruhnya pada jantung,” pungkasnya. [Mh/fat/ind]