ChanelMuslim.com – Hipoglikemia adalah kandungan glukosa darah yang menurun secara abnormal, gejala yang dirasakan seperti lemas, pusing, dan susah konsentrasi. Selain itu, dapat menimbulkan gemetar, keringat dingin, yang akhirnya nanti bisa koma atau kejang-kejang.
Baca Juga: 7 Manfaat Luar Biasa Menerapkan Pola Hidup Sehat
Mengenal Hipoglikemia, Penyebab Badan Lemas, Pusing, dan Susah Konsentrasi
Dikutip dari laman primayahospital.com, menurut dr. Fakhrunnisa, Sp.S, Dokter Spesialis Saraf Primaya Hospital Bekasi Barat, hipoglikemia terjadi antara lain karena penggunaan insulin dan penggunaan obat lain yang tidak sesuai dengan dosis oleh penderita diabetes.
Penyebab lainnya adalah kurangnya asupan karbohidrat yang diproses oleh tubuh menjadi glukosa, menjalankan puasa berlebih atau terlambat makan, melakukan aktivitas fisik dengan intensitas tinggi dalam waktu lama, dan mengkonsumsi minuman beralkohol berlebih.
Selain itu, bisa karena produksi insulin berlebih oleh tubuh, kekurangan hormon yang bertugas mengatur produksi glukosa, serta mengalami penyakit kritis tertentu seperti hepatitis, sirosis hati, atau tumor pankreas.
Penderita diabetes lebih rentan mengalami hipoglikemia karena obat-obatan dan insulin yang digunakan melebihi dosis.
Insulin berperan mengendalikan glukosa, termasuk menurunkan kadar gula darah yang terlalu tinggi. Namun, ada risiko tubuh justru kelebihan insulin jika digunakan secara tidak tepat sehingga kadar gula darah pun tidak sekadar turun, tapi malah melorot di bawah normal.
Baca Juga: Penyebab Badan Lemas secara Tiba-tiba
Cara Mendeteksi
Ada beberapa cara mendeteksi hipoglikemia melalui tes kadar gula darah. Secara umum, tes gula darah dilakukan sebelum dan setelah makan untuk mengetahui perubahan kadar gula darah berdasarkan konsumsi makanan dan minuman selama rentang waktu itu.
Bagi pengidap diabetes tipe 1, direkomendasikan melakukan tes darah sebelum makan, sebelum dan setelah berolahraga, sebelum tidur, dan saat malam hari.
Tes harus lebih sering jika orang tersebut sedang sakit, mengubah rutinitas sehari-hari, atau mengonsumsi obat baru.
Sedangkan waktu tes bagi pengidap diabetes tipe 2 tergantung jenis dan jumlah insulin yang digunakan. Biasanya tes dilakukan sebelum makan dan sebelum tidur malam.
Dalam mendiagnosis hipoglikemia, dokter tidak hanya melihat hasil tes kadar gula darah. Dokter juga akan memeriksa gejala yang terjadi dan mengecek apakah kadar gula darah kembali normal setelah gejala hilang. Di rumah sakit, pasien hipoglikemia akan diberi infus berisi larutan glukosa untuk memulihkan kadar gula darah.
Ada juga tablet glukosa yang bisa diberikan kepada pasien. Untuk pasien diabetes yang rentan mengalami hipoglikemia, terdapat glucagon kit berupa suntikan glukosa yang bisa diberikan ketika gejala muncul.
Namun, pada dasarnya kita bisa mengembalikan kadar gula darah sendiri dengan mengkonsumsi makanan dan minuman berglukosa secukupnya; misalnya teh manis, permen, jus buah, dan madu.
Setelah 15 menit, cek lagi kadar gula darah untuk mengetahui apakah sudah pulih atau belum. Ulangi lagi langkah sebelumnya jika kadar gula darah belum normal.
Jika setelah mengonsumsi makanan dan minuman berglukosa kadar gula darah tetap belum kembali normal, sebaiknya segera berobat ke dokter. Begitu juga jika gejala memburuk karena ketidaksadaran hipoglikemia, harus segera dibawa ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat untuk mendapat pengobatan.
Cara mencegah hipoglikemia adalah pastikan makan secara teratur dan hindari minuman beralkohol. Bila melakukan aktivitas yang menguras fisik, jangan lupa beristirahat dan mengonsumsi makanan/minuman yang bisa menambah energi.
Untuk pengidap diabetes, lakukan terapi insulin dan obat harus dilakukan sesuai dengan dosis. Sediakan alat pengecek gula darah untuk memantau kadar gula darah secara rutin. [Cms]
Sumber: primayahospital.com