MAKANAN dapat memengaruhi gen manusia. Ada sebuah tulisan dari Dr. Meity Elvina, M.Ked SpOG, PGCert. Dijelaskan tentang nutrigenomik. Nutrigenomik adalah ilmu yang mempelajari respon gen terhadap makanan yang Anda makan, yang bertujuan untuk mengetahui secara dini perubahan apa yang akan terjadi setelah makanan itu masuk ke dalam tubuh.
Nutrigenomik juga dikaitkan dengan kejadian berbagai penyakit yang dapat disebabkan oleh makanan.
Baca Juga: Mengenal 5 Bahan Dasar untuk Olahan Makanan Khas Korea
Makanan Dapat Memengaruhi Gen Manusia
Pada tahun 2001, ilmuwan yang melakukan Human Genome Project menyatakan bahwa gen manusia telah berhasil dipetakan, sehingga dapat diketahui interaksi antara gen dengan makanan dan lingkungan, serta interaksi gen yang berhubungan dengan berbagai penyakit kronis.
Nutrigenomik dianggap sebagai kebutuhan zat gizi setiap individu berdasarkan gen yang dimilikinya. Terdapat 5 prinsip yang melandasi ilmu ini, yaitu: zat makanan berpengaruh pada gen manusia, walaupun pengaruhnya terjadi langsung maupun tak langsung.
Pada kondisi tertentu, diet atau zat makanan yang dimakan adalah faktor risiko penyebab timbulnya suatu penyakit. Zat gizi yang terdapat pada makanan mempunyai pengaruh besar untuk membuat tubuh sehat atau pun sakit, hal ini tergantung dengan susunan genetik masing-masing individu.
Beberapa gen dalam tubuh, yang jumlah serta strukturnya diatur dan dipengaruhi oleh diet, dapat mempengaruhi tingkat keparahan suatu penyakit kronis.
Konsumsi makanan yang didasarkan dari kebutuhan masing-masing individu, ternyata dapat digunakan untuk mencegah, mengatasi, serta menyembuhkan berbagai penyakit kronis.
Setiap orang memiliki gen yang berbeda-beda, setidaknya satu dengan yang lain memiliki perbedaan gen sebesar 0,1%.
Dalam nutrigenomik, makanan yang masuk ke dalam tubuh dianggap sebagai sinyal yang dapat mempengaruhi aktivitas gen pada tubuh. Selain itu, makanan juga diketahui bisa mengubah struktur gen sehingga dapat menimbulkan berbagai gangguan pada tubuh jika gen berubah.
Apa Bedanya dengan Nutriepigenomik?
Nutriepigenomics adalah studi tentang nutrisi makanan dan pengaruhnya terhadap kesehatan manusia melalui modifikasi epigenetik.
Sekarang ada bukti yang cukup bahwa ketidakseimbangan gizi selama kehamilan dan menyusui terkait dengan penyakit tidak menular, seperti obesitas, penyakit kardiovaskular, diabetes, hipertensi, dan kanker.
Jika gangguan metabolisme terjadi selama periode waktu perkembangan yang kritis, perubahan epigenetik yang dihasilkan dapat menyebabkan perubahan permanen pada jaringan dan struktur atau fungsi organ dan membuat individu rentan terhadap penyakit.
Periode perkembangan di mana terjadi ketidakseimbangan nutrisi sangat penting dalam menentukan gen mana yang akan terkena penyakit.
Organ yang berbeda memiliki tahap perkembangan kritis, dan titik waktu di mana mereka dikompromikan akan mempengaruhi individu terhadap penyakit tertentu.
Modifikasi epigenetik yang terjadi selama perkembangan janin mungkin tidak diekspresikan sampai nanti dalam kehidupan tergantung pada fungsi gen.
Sementara sebagian besar penelitian melibatkan periode prenatal dan perinatal sebagai periode waktu kritis.
beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa asupan nutrisi selama masa dewasa juga dapat memengaruhi epigenomik.
Periode Kehamilan
Plastisitas perkembangan Embryo lalu berlanjut janin adalah proses di mana Embryo dan atau janin beradaptasi dengan lingkungannya.
Isyarat lingkungan, termasuk komponen makanan, yang ada di lingkungan didalam Rahim yang dapat menyebabkan perubahan signifikan dalam ekspresi genomik melalui modifikasi epigenetik.
Respons perkembangan janin dapat menyebabkan perubahan massa tubuh, endokrinologi, sirkulasi darah, dan pemuatan tulang dan sumsum tulang, serta berpengaruh kepada peningkatan risiko berbagai penyakit di masa dewasa.
Berat badan bayi lahir rendah juga kurangnya asupan Asam folat, kalsium, magnesium, Zinc, protein, dan semua komponen makronutrien Dan mikronutrien selama periode pra hamil dan hamil telah dikaitkan dengan berat badan bayi lahir rendah.
Sejumlah penelitian telah menyelidiki hubungan antara berat badan bayi lahir rendah dan risiko penyakit.
Riset telah menemukan bahwa berat badan lahir rendah secara signifikan terkait dengan penyakit degeneratif, penyakit jantung koroner, stroke diabetes tipe-2, Kanker, autoimun, Dan lain-lain.
Nutriepigenomik di fokuskan mayoritas penelitiannya dalam pada ketidakseimbangan gizi selama masa kehamilan dan menyusui
Namun, makanan yang dikonsumsi selama masa dewasa juga dapat berdampak pada ekspresi gen dan patogenesis penyakit.
Kanker adalah penyakit yang paling sering dikaitkan dengan nutrisi orang dewasa dan modifikasi epigenetik.
Hipomethelasi DNA pada epigenetika meningkatkan perkembangan kanker dengan memungkinkan peningkatan transkripsi gen, sementara hipermetilasi dapat membungkam (switch off) gen penekan tumor dan selanjutnya mendorong pembelahan sel yang tidak terkendali dan pembentukan tumor.
Senyawa senyawa kompleks herbal alami juga asam amino dari sumber makanan alami yang ditemukan dalam makanan, mampu mengatur DNA methyltransferases dan asetilasi histon dalam sel kanker yang dikultur dan dapat memberikan perlindungan terhadap jenis kanker tertentu dalam bidang riset Nutriepigenomik.
[MY/Cms]