BAGAIMANA cara memutuskan ramalan diri dari orang pintar? Dulu, saat saya masih kecil, saya pernah diramal sama orang pintar dan ramalan itu hari ini menjadi kenyataan, yang mau saya tanyakan kenapa ya ramalan orang-orang terdahulu itu kebanyakan menjadi kenyataan?
Motivator dari Komunitas Rumah Pintar Aisha Randy Ariyanto W., menjelaskan bahwa sebelumnya, coba kita perhatikan ayat berikut ini.
“Katakanlah: ‘Tidak ada seorang pun di langit dan di bumi yang mengetahui perkara yang ghaib, kecuali Allah’.” (QS. An-Naml: 65).
Ayat ini menerangkan bahwa hanya Allah-lah yang mengetahui hal-hal yang ghaib termasuk mengetahui masa depan.
Lalu diulang lagi pada ayat berikut ini, “Dia Mengetahui yang gaib, tetapi Dia tidak memperlihatkan kepada siapa pun tentang yang gaib itu. Kecuali kepada rasul yang diridai-Nya, maka sesungguhnya Dia mengadakan penjaga-penjaga (malaikat) di depan dan di belakangnya. (QS. Al Jinn: 26-27).
Kembali ke pertanyaan, kenapa banyak ramalan yang benar terjadi. Saat seseorang diramal oleh orang pintar, pemuka agama, orang yang kita kagumi itu sebenarnya para peramal itu sedang memasukan sebuah keyakinan baru pada pikiran bawah sadar kita.
Mereka itu termasuk figur otoritas yaitu orang-orang yang ketika mereka berbicara langsung kita benarkan dan kita yakini.
baca juga: Wabah Syirik
Cara Memutuskan Ramalan Diri dari Orang Pintar
Betul ramalan itu sakti bukan peramalnya yang sakti tetapi orang yang diramal itu lah yang sakti kenapa karena orang yang diramal itu percaya lalu tersimpan dalam pikiran bawah sadarnya sehingga keyakinan itu akan menjadi kenyataan dan benar terjadi.
Yang sakti bukan peramalnya tetapi orang yang diramal itu untuk mewujudkan ramalannya. Ia meyakini ramalan itu akan terjadi pada dirinya dan masuk dalam pikiran bawah sadarnya.
Jika kita tidak percaya dengan ramalan, ya ramalan itu tidak akan terjadi. Tapi kalau kita yakini maka ramalan itu ya akan terjadi.
Jadi semua itu tergantung pada keyakinan kita. Ada seorang ibu yang mengatakan kepada anaknya, “Nak, kelak kamu akan jadi dokter”.
Setelah dewasa, betul kata ibunya, anak itu sudah menjadi dokter. Jadi sang ibu memberikan keyakinan kepada anak bahwa kelak anak itu akan menjadi dokter.
Kata-kata ibu tersimpan dalam memorinya sehingga pikiran bawah sadarnya mewujudkannya. Jadi ketika kita diramal lalu kita terus memikirkan ramalan itu, meyakini itu nanti akan terjadi maka ramalan itu benar akan terjadi.
Akan tetapi, jika kita diramal lalu kita tidak percaya, kita melupakan ramalan itu, kita tidak menyimpan dalam pikiran bawah sadarnya maka ramalan itu tidak akan terjadi.[ind]