BAGI Saki, seorang content creator asal Jepang yang memeluk Islam bukan hanya tentang keimanan, tetapi tentang menemukan jati diri.
Tumbuh besar di Jepang, ia sering mempertanyakan mengapa masyarakat mengharapkan semua orang bertindak sama, khususnya sebagai seorang wanita.
Kesan pertamanya tentang Islam adalah negatif, tetapi setelah bertemu dengan Muslim yang ramah saat belajar di luar negeri, ia menyadari bahwa ia telah menghindari sesuatu yang tidak benar-benar ia pahami.
Baca juga: Surabi Solo Menembus Pasar Jepang dengan Varian Rasa Khas Negeri Sakura
Saki, Content Creator Asal Jepang yang Memeluk Islam untuk Temukan Jati Diri
Sebuah perjalanan solo ke negara-negara mayoritas Muslim mengubah segalanya. Dua tahun setelah memeluk Islam, ia masih bergelut dengan kompleksitas memegang dua identitas, Jepang dan Muslim.
“Saki, kreator konten. Saya seorang muslimah Jepang, saya telah memeluk agama Islam hampir 2 tahun yang lalu,” ujarnya dalam sebuah video unggahan sosial media.
“Saya seorang muslim dan saya juga orang Jepang dan saya memiliki dua identitas, jadi jika kamu melihat sisi muslim saya atau sisi Jepang saya, jangan menghakimi saya saat itu,” lanjutnya.
Lihat postingan ini di Instagram
Sebagian orang menghakiminya karena mengenakan jilbab, sebagian lagi karena tidak mengenakannya. Namun, di tengah semua itu, ia berpegang teguh pada kata-kata ayahnya: Jika kamu siap menghadapi tantangan, lakukan saja.
“Saya banyak mempertanyakan tentang masyarakat Jepang, mengapa orang-orang sangat identik satu sama lain, setiap komunitas memiliki norma mereka sendiri dan saya sering merasa sulit untuk menyeimbangkan kedua komunitas,” ujarnya.
“Karena beberapa muslim menghakimi saya dan beberapa non-muslim menghakimi saya, seperti di masjid jika saya mengenakan jilbab. Orang-orang menghormati saya dan jika saya tidak mengenakan jilbab beberapa orang mungkin tidak menghormati saya,” lanjutnya.
Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Meskipun mengalami banyak kesulitan, Saki tidak menyesal. Ia menemukan kekuatan dalam keimanan, komunitas, dan kejujuran pada dirinya sendiri.
“Ayah saya benar-benar berkata jika kamu berada di komunitas pertama, kamu benar-benar menikmati tetapi secara bertahap amu akan melihat sisi buruknya, kamu dapat melakukannya dan saya pikir nasihat itu masih hidup dalam diri saya karena setelah itu ada begitu banyak hal baik dan buruk tetapi saya harus mengatakan saya tidak menyesal masuk Islam,” ucapnya sebagai penutup video unggahan. [Din]