ChanelMuslim.com – Kisah Mpok Karlin, seorang seniman topeng betawi berikut bisa kita ambil pelajaran karena di dalamnya terdapat perjuangan seorang seniman Betawi.
Baca Juga: Kelakuan Orang Betawi
Awal Mula Kisah Mpok Karlin Menjadi Pemain Topeng Betawi
Mpok Karlin menceritakan kisahnya kepada Heri Koswara dalam podcast channel youtube Bang HK Channel.
Ia mengaku bahwa dirinya sudah mulai berkecimpung di seni topeng Betawi sejak usianya belasan tahun pada tahun 1976 dan 1977.
Kemudian, Heri Koswara juga menanyakan alasan Mpok Karlin bergabung ke dalam grup Setia Warga pimpinan Almarhum Haji Bokir.
“Awalnya tidak sengaja ikut orang tua yang juga seniman, sehingga saya sering ikut nonton saat liburan sekolah.
Saat itu, saya mulai belajar tari topeng terlebih dahulu sampai ikutan manggung,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa dirinya saat itu ikut tampil menggantikan seniornya yang izin menikah, sehingga ia terpilih menjadi pemain dan penari tetap.
Baca Juga: Sajian Nikmat di Pagi Hari dengan Nasi Uduk Betawi
Alasan Dinamakan Topeng Betawi
Selain itu, sebagai pemerhati budaya Betawi, Heri Koswara juga menanyakan mengapa tarian tersebut dinamakan Topeng Betawi.
Mpok Karlin pun menjelaskan bahwa semuanya berawal dari tarian topeng.
“Kalau topeng itu, awal mulanya adalah nari. Tari topeng pakai kedok. Jadi, ciri khas topeng dari situ,” kata Mpok Karlin.
Kemudian, Seniman Betawi itu juga menjelaskan tentang pementasan topeng.
Pertunjukan topeng diawali oleh para penari yang menggunakan kedok.
Setelah penari, ditampilkanlah “Lipet Gandes” yang maksudnya adalah tarian dan lawakan.
“Setelah Lipet Gandes, kita bawakan cerita. Ada cerita biasa, cerita rakyat, dan berbagai macam,” katanya.
Pertunjukan ini biasanya dilakukan dari sore sampai pagi atau selama satu malam.
“Dulu, mulainya dari setelah Isya sampai menjelang Subuh,” kata Mpok Karlin.
Podcast Bang HK
Heri Koswara atau biasa disapa Bang HK atau Bang HerKos adalah tokoh masyarakat Bekasi yang juga Ketua Dewan Pembina Yayasan Perguruan Islam Darul Hikmah (YAPIDH), bergerak di bidang pendidikan mulai tingkat TK hingga Perguruan Tinggi.
Ia kini diamanahi sebagai Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat Komisi IV dari Fraksi PKS. Komisi ini merupakan Bidang Pembangunan, meliputi: Pekerjaan Umum (Kebinamargaan, Pengairan, Tata Ruang dan Pemukiman),
Perencanaan dan Pengendalian, Pembangunan Regional, Pengelolaan Pelabuhan Laut dan Udara Regional,
Perhubungan dan Telekomunikasi, pertambangan dan energi, perumahan rakyat, penelitian dan pengembangan daerah, pengendalian dan perlindungan lingkungan hidup.
Heri yang juga menjabat sebagai Ketua DPD PKS Kota Bekasi ini menggunakan podcast sebagai sarana dakwahnya dalam mengangkat tokoh-tokoh milenial hingga ‘kolonial’ yang berpengaruh di Bekasi.[Ind/Camus]