CHOLIDI Asadil Alam, aktor yang dikenal lewat perannya dalam berbagai sinetron dan film populer, kembali mengejutkan publik dengan keputusannya untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang S2 untuk kedua kalinya.
Keputusan ini bukan hanya tentang menambah gelar, tetapi lebih kepada dorongan kuatnya untuk terus belajar dan memperdalam ilmu demi pengembangan diri dan kontribusi positif bagi masyarakat.
Baca juga: Aktor Ternama Belanda Donny Roelvink Resmi Memeluk Agama Islam
Kedua Kalinya Cholidi Asadil Alam Ambil Pendidikan S2 untuk Kebutuhan Ilmu
Cholidi Asadil Alam telah lama menunjukkan komitmen yang tinggi terhadap pendidikan. Meskipun telah sukses di dunia hiburan, ia tidak pernah berhenti untuk mencari pengetahuan dan memperdalam wawasan.
“Kembali ke kampus. Untuk menyelesaikan thesis, jurnal. S2 Ekonomi Syariah @tazkiaofficial Sentul. Ini adalah S2 kedua saya, setelah lulus S2 Komunikasi Politik di Universitas Paramadina, Jakarta. Sy mengambil S2 lagi di Tazkia dengan keilmuan yg berbeda,” tulisnya dalam sebuah unggahan.
Setelah menyelesaikan gelar S2 pertamanya, Cholidi merasa masih ada banyak hal yang bisa dipelajari dan digali lebih dalam. Hal inilah yang mendorongnya untuk kembali ke bangku kuliah, kali ini dengan fokus yang lebih spesifik dan mendalam.
“Bukan gelar yg dicari tp kebutuhan ilmu. Gelar bs jd hanya untuk di depan manusia (silahkan boleh setuju atau tidak ttg ini). Namun ilmu diwajibkan kepada kita mencarinya oleh ALLAH SWT sampai akhir hayat,” tulisnya.
“Ilmu dicari dan dituntut bukan hanya dibangku pendidikan formal atau perkuliahan tp bisa dimana saja,” lanjutnya.
Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Ia membuktikan bahwa tidak ada kata terlambat untuk belajar dan menambah ilmu, bahkan setelah meraih kesuksesan di bidang lain. Cholidi adalah contoh nyata bahwa pendidikan bukanlah tentang mencapai titik akhir, melainkan perjalanan seumur hidup.
“Teruslah menuntut ilmu dimanapun berada, beri asupan otak kita. Dengan dialog bahkan debat itu membuat otak kita bekerja pada puncaknya,” tulisnya.
“Karena selama kita bertanya dan berpikir dalam diskusi, kegiatan otak meningkat sampai titik terbaiknya. (ilmiah), “ lanjutnya dalam tulisan unggahan. [Din]