PADA pertengahan tahun 2020, di tengah pandemic Covid-19 yang tengah melanda dunia, Esensia by Nina Nugroho hadir memenuhi kebutuhan para perempuan yang ingin tetap tampil nyaman dan menawan, kendati hanya bisa beraktifitas dari rumah.
Seiring perjalanan waktu, sejalan dengan melandainya pandemic Covid-19, Esensia by Nina Nugroho hadir kembali dengan sesuatu yang baru.
“Esensia hadir mendampingi perempuan multi peran agar merasa nyaman dengan dirinya, apabila sudah merasa nyaman, harapannya para perempuan ini akan mampu untuk “speak up”, menyampaikan ide dan kreatifitasnya disertai dengan ketegasan langkah untuk berkarya dalam mencapai mimpi-mimpinya,” tutur Nina Septiana, founder dan desainer Esensia by Nina Nugroho.
Baca Juga : Desainer Nina Nugroho Highlight Batik Koleksi Keraton Kanoman Cirebon di Front Row Paris 2022
Esensia by Nina Nugroho Tawarkan Model Bisnis Kemitraan dan Reseller bagi Para Perempuan
Re-launching kali ini bertujuan untuk memperkenalkan model bisnis baru yang akan dilakukan dalam upaya memperluas market dan memberikan solusi bisnis kepada para perempuan Indonesia untuk meningkatkan kapasitas dan produktivitasnya sehingga menjadi perempuan yang lebih mandiri secara financial dan meningkatkan keberdayaannya sebagai seorang perempuan.
“Ini adalah sebuah upaya untuk mendapatkan ‘market positioning’ yang tepat, memenuhi kebutuhan pasar, mendapatkan respon yang baik dari existing customer dan new customer dan tentunya meningkatkan value brand dengan menentukan strategi–strategi bisnis yang tepat dan hebat, sekaligus membuktikan diri bahwa perempuan juga bisa menjadi daya ungkit ekonomi keluarga,” ungkap Nina Septiana.
Dengan model bisnis yang baru ini, yaitu sistem reseller diharapkan juga akan meningkatkan keberdayaan perempuan Indonesia.
Esensia by Nina Nugroho yang mengusung tagline Aesthetic in Modesty ini menjadi bagian penting dalam Gerakan #akuberdaya yang telah diinisiasi oleh Nina Septiana sejak tahun 2021 lalu.
“Kebanyakan reseller adalah perempuan, diharapkan ini juga akan menjadi jalan untuk melejitkan keberdayaan perempuan, melalui peningkatan kemampuan finansial dengan menjadi reseller Esensia by Nina Nugroho,” harap Nina Septiana.
Sejalan dengan hal itu, Dr Indrawan Nugroho, Komisaris PT Nina Nugroho Internasional, yang membawahi brand Nina Nugroho, Esensia by Nina Nugroho dan Herstori by Esensia, menyampaikan ajakannya untuk bergabung menjadi reseller brand Esensia by Nina Nugroho.
“Dengan bergabung menjadi reseller akan menjadi bagian dalam melejitkan keberdayaan perempuan Indonesia. Selain berdaya secara finansial, juga berdaya secara sosial,” tutur Indrawan Nugroho.
Pilihan model bisnis dengan sistem reseller dilakukan, karena tidak semua orang merasa nyaman dengan belanja online (daring).
“Masih ada masyarakat yang lebih nyaman berbelanja secara offline (luring) setelah menyentuh barang yang akan dibeli, atau bahkan mencobanya, maka model bisnis reseller ini menjadi salah satu pilihan,” ungkap Indrawan Nugroho.
Dalam kesempatan yang sama, Agung Hidayatulloh, Managing Partner Esensia, menyampaikan permintaan akan sebuah produk fashion muslim yang mempunyai nilai, simple, unik, berkualitas dengan harga yang kompetitif ada di seluruh pelosok Indonesia. Permintaan ini perlu dipenuhi dengan baik.
“Kolaborasi antara saya dengan mbak Nina Septiana melalui brand Esensia ini merupakan
respon positif terhadap permintaan tersebut,” ungkap Agung Hidayatulloh.
Untuk itu, pihaknya kemudian menyiapkan sebuah strategi yang tepat agar bisa memenuhi kebutuhan pasar yang ada.
Baca Juga : Bernuansa Batik Ciwaringin, Nina Nugroho Hadirkan Koleksi Busana Kerja Muslimah
“Mbak Nina menyiapkan produknya, kami menyiapkan model bisnis yang tepat untuk ini,
yaitu dengan sistem reseller,’’ lanjut Agung.
Dalam kesempatan itu, Agung menyampaikan, siapapun bisa bergabung sebagai reseller Esensia dengan memenuhi sejumlah ketentuan, agar bisnis dapat berkembang secara maksimal.
“Kami mencari mitra yang serius berkeinginan meningkatkan bisnis mereka. Mereka juga akan mendapatkan privilege untuk mengembangkan bisnisnya,” pungkas Agung Hidayatualloh.
[wmh]