FOUNDER Yayasan Wakaf Kauny Internasional (YWKI), Ustaz Bobby Herwibowo, Lc., menegaskan pentingnya menyiapkan bekal terbaik untuk kehidupan setelah kematian.
Menurutnya, manusia hidup bukan hanya untuk mengejar dunia, tetapi untuk mempersiapkan diri menghadapi kehidupan abadi yang dijanjikan Allah.
Dalam tausiyahnya di acara peluncuran gerakan “Hidup Sesudah Hidup” di Masjid Al-Mubarok, Mah’ad Kauny Cikeas, Bogor, Ustaz Bobby menyampaikan bahwa kematian adalah gerbang menuju kehidupan yang sejati.
“Hidup di dunia hanyalah persinggahan. Kita semua akan dibangkitkan sesuai keadaan kita meninggal. Karena itu, orang beriman tidak boleh lalai menyiapkan amal terbaik sebelum waktunya tiba,” ujarnya.
Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Ustaz Bobby juga menekankan bahwa ilmu tanpa akhlak tidak akan memberi keberkahan.
“Dalam Islam, ilmu harus disertai akhlak. Ilmu tanpa akhlak ibarat cahaya tanpa arah. Dan amal tanpa niat ikhlas tidak akan sampai ke sisi Allah,” jelasnya.
Gerakan “Hidup Sesudah Hidup”, menurutnya, adalah panggilan untuk mengubah cara pandang terhadap kehidupan dunia.
Umat diajak tidak hanya sibuk mencari harta, tetapi juga memikirkan bagaimana harta itu bisa menjadi jalan menuju keberkahan akhirat, salah satunya melalui wakaf produktif.
Ustaz Bobby Herwibowo: Ilmu dan Akhlak Adalah Bekal untuk “Hidup Sesudah Hidup”
“Kalau Allah mencintai seseorang, Allah akan manfaatkan hidupnya untuk menebar manfaat. Tanda cinta Allah adalah ketika seseorang diberi kesempatan beramal sebelum ajal datang,” tambahnya.
Ustaz Bobby menilai, konsep wakaf produktif adalah bentuk nyata amal yang berpadu antara ilmu, pengelolaan profesional, dan visi akhirat.
Wakaf tidak hanya membangun fisik, tetapi juga membangun peradaban melalui pendidikan dan dakwah.
YWKI saat ini tengah menggalang dukungan untuk pembangunan Kauny Al-Qur’an University (KAU) di Cianjur, sebuah kampus Al-Qur’an bertaraf internasional yang bertujuan melahirkan generasi Qur’ani berilmu dan berakhlak.
Baca juga: Yayasan Wakaf Kauny Internasional Luncurkan Gerakan “Hidup Sesudah Hidup”
Selain pembangunan KAU, YWKI juga telah membina 19.514 santri tahfidz di 38 pesantren gratis dan 501 rumah tahfidz di seluruh Indonesia.
Ustaz Bobby menyebut hal ini sebagai bentuk nyata amal jariyah kolektif yang pahalanya terus mengalir bagi semua pihak yang berkontribusi.
“Kita tidak pernah tahu kapan ajal menjemput. Tapi kita bisa memastikan bahwa amal kita tetap hidup setelah jasad kita tiada. Itulah makna sejati dari Hidup Sesudah Hidup,” pungkasnya.[Sdz]





