YAYASAN Wakaf Kauny Internasional (YWKI) secara resmi meluncurkan gerakan bertajuk “Hidup Sesudah Hidup” di Masjid Al-Mubarok, Mah’ad Kauny Cikeas, Bogor, pada Sabtu (25/10/2025).
Kegiatan ini dihadiri oleh para pengurus yayasan, pewakif, serta masyarakat yang turut mendukung gerakan wakaf produktif.
Peluncuran gerakan ini bertujuan menyamakan persepsi masyarakat tentang kematian sebagai awal dari kehidupan abadi, bukan akhir segalanya.
Melalui gerakan tersebut, YWKI mengajak umat Islam untuk mempersiapkan kehidupan akhirat dengan amal jariyah yang berkelanjutan, terutama melalui wakaf produktif.
Founder YWKI, Ustaz Bobby Herwibowo, Lc., dalam tausiyahnya menjelaskan filosofi “Hidup Sesudah Hidup” berdasarkan Al-Qur’an.
Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
“Kita akan dibangkitkan di hari kiamat sebagaimana kondisi kita meninggal. Karena itu, penting bagi setiap hamba untuk meninggalkan jejak kebaikan. Jika Allah mencintai seseorang, Dia akan memanfaatkan hidupnya untuk menebar manfaat sebelum kematian tiba,” ujar Ustaz Bobby.
Ia menambahkan, ilmu harus selalu disertai akhlak agar menjadi amal yang berbuah pahala jangka panjang.
Gerakan ini juga menyoroti perbedaan antara sedekah konsumtif dan wakaf produktif.
Sedekah konsumtif, meskipun bermanfaat, memiliki efek jangka pendek, sedangkan wakaf dapat terus berkembang dan menjadi investasi abadi bagi pemberinya.
Yayasan Wakaf Kauny Internasional Luncurkan Gerakan “Hidup Sesudah Hidup”
Rizky Renanda, inisiator gerakan, menekankan pentingnya keberlanjutan dalam beramal.
“Wakaf adalah amal yang paling strategis karena tidak berhenti di satu titik. Ia tumbuh, berkembang, dan terus memberi manfaat. Melalui gerakan ini, kami ingin menjembatani masyarakat untuk berwakaf dengan cara yang berdampak luas dan berkelanjutan,” ungkapnya.
Acara peluncuran juga dihadiri Eka Wijaya, Ketua Yayasan Wakaf Kauny Internasional (YWKI) sekaligus tuan rumah kegiatan.
“Semoga acara ini menjadi keberkahan untuk kita semua,” ujarnya singkat.
Baca juga: Yayasan al Fatih dan Salimah PD Gayo Lues Gelar Training Tahfizh Metode Kauny
YWKI menyampaikan bahwa seluruh hasil gerakan ini akan difokuskan untuk pembangunan Kauny Al-Qur’an University (KAU) di Cianjur, kampus bertaraf internasional yang ditujukan melahirkan Ahlul Qur’an, generasi Qur’ani penjaga peradaban.
YWKI hingga kini telah membina lebih dari 19.514 santri tahfidz di 38 pesantren gratis dan 501 rumah tahfidz di seluruh Indonesia.
Pembangunan KAU menjadi langkah strategis untuk melahirkan lebih banyak dai dan imam berakhlak Al-Qur’an.[Sdz]





