ChanelMuslim.com – Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Bengkalis yang baru diresmikan Menteri Agama, Lukman Hakim Saifuddin, Kamis (7/5), menyatakan siap menjadi pusat kajian Melayu.
“Kami, civitas akademika STAIN Bengkalis telah mempersiapkan diri dan siap menjadi pusat kajian Melayu, tidak hanya Indonesia, namun juga Asia,” terang Ketua STAINBengkalis, Samsul Nizar, saat memberi sambutan pada acara Peresmian STAIN Bengkalis dan Expo Bengkalis Kota Pendidikan, di Halaman STAIN Bengkalis, Provinsi Riau (7/5).
Nizar menegaskan, Posisi Bengkalis yang berada di ujung pulau, dekat dengan Malaysia Barat, harus menyiapkan diri dan berhias diri, agar tidak ketinggalan dan malu. Karenanya, lanjut Nizar, pihaknya berterima kasih kepada pemilik yayasan perguruan tinggi ini, yang dengan ikhlas, menyerahkan seluruh jerih payah selama ini kepada negara, agar perguruan tinggi ini bisa menjadi negeri. Tujuannya jelas, agar perguruan tinggi ini mampu semakin berkualitas, bergengsi dan bertanggung jawab untuk mendidik dan mengangkat harkat dan martabat anak bangsa.
“Terima kasih pula kepada pemda Bengkalis dan Pemrov Riau atas bantuan dan dukungannya selama ini” urai Nizar STAIN Bengkalis, sebelum menjadi negeri, bernama STAIAl-Kautsar Bengkalis.
Saat ini, STAIN Bengkalis memiliki 5 Program studi, yakni: Ekonomi Syari’ah, Hukum Tata Negara (Siyasah), Pendidikan guru RA, Manajemen Pendidikan Islam dan Manajemen Dakwah. STAIN Bengkalis juga mempunyai mahasiswa yang berasal dari berbagai wilayah Indonesia, bahkan dari Sabang hingga Merauke. “Biaya kami sangat murah, namun tidak murahan. Bahkan, sebelum Bapak Menteri selesai masa jabatannya, kami berharap, STAIN ini mampu berubah menjadi IAIN,” harap Nizar.
Menag Lukman Hakim Saifuddin mengapresiasi komitmen STAIN Bengkalis untuk menjadi pusat kajian Melayu. Menurutnya, selain menjadi bahasa nasional dan resmi negara, Bahasa Melayu juga merupakan Bahasa Kebudayaan Islam Asia Tenggara. “Sebuah adagium menyatakan, Melayu adalah Islam, karenanya, orang Melayu adalah muslim,” katanya.
Menag melihat, kekuatan pengaruh Bahasa Melayu, sejajar dengan Bahasa Arab di Timur Tengah dan Bahasa Persia di dunia Islam Asia Kontinental. “Sebagai bahasa nasional, Bahasa Melayu memainkan peran besar dalam membawa masuk pengaruh Islam ke dalam politik modern Indonesia,” ujarnya.
Karenanya, Menag berharap generasi muda Bengkalis bangga dengan akar jatidiri budaya Melayu. Terlebih, lanjut Menag, keberadaan STAIN Bengkalis sebagai perguruan tinggi Islam yang hendak memposisikan diri sebagai salah satu pusat kajian Islam Melayu, di Asia Tenggara.
“Budaya Melayu harus kita selamatkan dan STAIN siap menjadikan dirinya sebagai kiblat pusat pelajaran Melayu,” tegas Nizar.(jwt/kemenag)